Bogordaily.net – Semakin banyaknya mural bernada kritik terhadap pemerintah yang dihapus Satpol PP membuat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat bicara.
Menurut pria yang akrab Kang Emil itu, mural bernada kritis terhadap pemerintah tidak terlalu masalah.
Namun perlu ada kesepakatan mengenai batasan dan etika dalam menyampaikan kritik melalui karya seni.
Menurutnya, dialog antara pelaku seni mural dan pemerintah diperlukan untuk menentukan batas-batas tersebut.
“Memang terjadi perdebatan, apakah mural kritik ini boleh, tidak boleh. Saya kira media bisa menarasikan, mendiskusikan. Bagi saya ini bagian dari dialog, jangan-jangan karena kita jarang dialog. Diskusikanlah mural dan politik, undang semua seniman, sampai ketemu kesepaktannya di mana definisi kritik yang baik atau tidak,” ujarnya seperti dikutip dari Antara.
Kang Emil mencontohkan saat dirinya menjadi Wali Kota Bandung dia memfasilitasi para seniman untuk berekspresi.
“Tradisi seni kota ini saya mah sangat senang. Dulu saya zaman wali kota kan memberikan ruang-ruang. Tiangnya Pasupati diberi mural, di dinding Jalan Siliwangi dimural, tidak masalah,” ujarnya.
Baru-baru ini, mural bergambar wajah mirip Presiden Jokowi ditutup masker sempat terlihat di tembok luar jembatan layang Pasupati, Jalan Prabu Dimuntur, Kota Bandung.
Namun, beberapa waktu lalu mural tersebut dihapus oleh Satpol PP.***