Bogordaily.net- Proyek pengembangan destinasi pariwisata di kawasan Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, terus berlanjut.
Walaupun demikian, masih ada banyak hal yang menjadi pekerjaan rumah (PR) dalam pengembangan kawasan tersebut.
Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim setelah meninjau pembangunan Situ Gede.
Dedie mengatakan, dari denah yang disampaikan oleh kontraktor, di lokasi tersebut perlu dibangun jalan inspeksi. Tepatnya di samping Kelurahan Situ Gede.
“Ternyata kita perlu membangun jalan inspeksi. Jadi dari sisi samping kelurahan, sampai dengan posisi di pemancingan. Karena itu area yang belum disentuh pihak PSDA Provinsi Jawa Barat,” kata Dedie, seperti dilansir dari Republika, Selasa (31 Agustus 2021).
Selain itu, lanjutnya, pedagang-pedagang yang belum tertata dengan baik juga menjadi PR Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Termasuk juga rumah-rumah warga yang menjorok ke arah jogging track yang saat ini tengah dibangun.
Di samping itu, Dedie menegaskan, revitalisasi dari kawasan wisata Situ Gede juga bertujuan untuk mengatasi sedimentasi di danau yang selama ini tidak tertangani dengan baik.
“Itu menjadi paket pekerjaan untuk pengerukan. Termasuk selain sedimentasi dan faktor persampahannya,” jelasnya.
Tak hanya itu, tembok penahan tanah (TPT) di Situ Gede juga akan diperbaiki. Begitu juga dengan saluran air masuk dan keluar.
Dedie mengatakan, volume sampah yang masuk ke dalam Situ Gede sedang diupayakan untuk dikurangi.
Misalnya, kata dia, dibuat kolam pengendali atau kolam monitoring sampah.
“Terutama dari sungai yang berasal di samping dari Kelurahan Balumbang dan Balumbang Jaya. Itu kan banyak sekali volume sampah yang masih ada di situ. Itu yang akan menjadi PR berikutnya,” ujarnya.
Dedie menambahkan, pengembangan kawasan wisata Situ Gede akan selesai pada akhir 2021. Hanya saja, belum mencakup pada keseluruhan kawasan.
“Jadi ini ada beberapa PR, misalnya penghijauannya kembali, beautification, penanaman pohon-pohon taman, itukan belum semuanya tercakup di dalam pengadaan yang sekarang. Itu PR-PR nya,” ujarnya.***