Bogordaily.net – Vaksinasi Covid-19 tahap pertama di Indonesia sudah berjalan hampir dua pekan. Selama rentan waktu tersebut, terdapat laporan mengenai masih adanya penerima vaksin yang bisa tertular Covid-19.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro, menjelaskan vaksinasi harus dijalankan dalam dua kali penyuntikan. Jika hanya sekali, sistem kekebalan terhadap Covid-19 belum terbentuk secara sempurna.
” Untuk mengingatkan bahwa vaksin apabila satu kali disuntikkan dosisnya tidak bisa membuat kebal 100 persen terhadap Covid-19,” ujar Reisa dalam konferensi pers disiarkan Sekretariat Presiden.
Dalam membentuk kekebalan, vaksin memerlukan waktu untuk menyusul antibody di dalam tubuh. Sehingga usai mendapat suntikan, diharapkan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
“Demi menjaga dan melindungi diri kita, anak, dan keluarga yang kita cintai, lakukan semuanya. Disiplin 3M, protokol kesehatan harus ketat,” kata Reisa.
Kementerian Kesehatan memberikan penjelasan terkait waktu yang diperlukan bagi vaksin untuk membentuk kekebalan tubuh dan waktu paling efektif yaitu satu bulan setelah tubuh disuntik vaksin.
Suntikan vaksin Covid-19 memang harus dilakukan dua kali. Suntikan pertama berfungsi memicu respon tubuh untuk membentk kekebalan awal sedangkan suntikan kedua menguatkan respon imun tubuh.
Jika baru satu kali disuntik, Kemenkes menyatakan seseorang masih berpeluang tertular Covid-19. Apabila dinyatakan positif Covid-19, maka seseorang sebenarnya dalam masa inkubasi ketika menerima suntikan vaksin.***