Friday, 26 April 2024
HomeTravellingSoal Pernyataan Wisata ke Candi Borobudur Haram, Ketua Lesbumi Magelang Minta Polisi...

Soal Pernyataan Wisata ke Candi Borobudur Haram, Ketua Lesbumi Magelang Minta Polisi Turun Tangan

Bogordaily.net – Pernyataan Ustaz Sofyan Chalid yang heboh menyebutkan wisata ke mendapatkan reaksi dari Ketua Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Magelang, Jateng, Abbet Nugroho.

Abbet Nugroho meminta kepolisian turun tangan karena pernyataan wisata ke tersebut berpotensi menimbulkan keresahan dan perpecahan.

“Karena berpotensi menimbulkan keresahan dan perpecahan,” imbuhnya.

Lebih jauh, Abbet mengaku sangat tidak setuju atas pernyataan Ustaz Sofyan Chalid tersebut.

“Pernyataan ustaz tersebut sangat tidak mencerminkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin bahwa sesungguhnya Islam diturunkan sebagai rahmat bagi seluruh alam,” kata Abbet dalam pesannya, Selasa 14 September 2021.

Abbet yang tinggal di sekitar mengatakan, di dalam Islam dikenalkan konsep persaudaraan/ukhuwah yaitu ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan sesama umat. Kemudian, ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan sesama bangsa serta ukhuwah basyariyah atau persaudaraan sesama umat manusia.

“Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus kita kedepankan adalah ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariyah. Apalagi kita hidup di negeri yang ditakdirkan memiliki banyak perbedaan, baik ras, suku, agama dan budaya. Seyogianya kita bisa saling menghargai satu sama lain karena kita hidup berdampingan,” kata Abbet yang juga pemilik Kampoeng Dolanan Nusantara, Borobudur.

Menurutnya, umat Islam yang hidup di kawasan World Heritage akan tetap menjaga keberadaan . Keberadaan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya merupakan berkah harus disyukuri.

“Kami sebagai umat Islam yang hidup di kawasan World Heritage akan tetap menjaga keberadaan tersebut. Selain sebagai warisan budaya, kami ingin membuktikan bahwa agama Islam adalah agama yang penuh kasih sayang, menghargai keyakinan orang lain dan menjunjung tinggi toleransi,” ujarnya.

“Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah Borobudur, Candi Borobudur merupakan berkah yang harus disyukuri sebagai wasilah/jalan rezeki bagi masyarakat luas. Terbukti Candi Borobudur bisa menghidupi masyarakat sekitarnya dengan berdagang ataupun jasa wisata lainnya,” ujar Abbet.

Untuk diketahui, video Ustaz Sofyan yang ramai beredar itu tayang pada 3 September 2018 lalu, salah satu pengunggahnya akun YouTube Bismmillah Every.

Dalam video itu Sofyan tampak membaca secarik kertas yang berisi pertanyaan, ‘Apa hukumnya wisata ke tempat ibadah orang kafir contohnya Candi Borobudur?'.

“Hukumnya , karena itu termasuk persetujuan terhadap peribadahan mereka makanya kita tidak boleh duduk-duduk bersama orang yang menghina agama. Allah mengatakan kalau kamu duduk bersama mereka kamu seperti mereka,” jawab Sofyan seperti dikutip dari video tersebut, Senin 13 September 2021.

“Hadirnya kita di situ artinya persetujuan terhadap dia, kalau kita hadir di tempat peribadahan orang kafir sama saja berarti setuju dengan mereka walaupun hati kita nggak setuju tapi kehadiran kita adalah persetujuan itu sendiri. Kita nggak boleh hadir ke situ kecuali untuk satu tujuan, mau membubarkan orang yang beribadah selain kepada Allah,” imbuhnya.

Video pendek ini menuai beragam reaksi dari netizen. Di antaranya komentar tersebut banyak juga yang tidak setuju dengan pernyataan Sofyan.(dtk)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here