Bogordaily.net – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor kesulitan menjangkau masyarakat di wilayah pelosok untuk memberikan vaksinasi Covid-19.
Apalagi dengan target terbanyak di tingkat daerah, yakni 4,2 juta jiwa atau 8,5 juta dosis vaksin, seperti dilansir dari Jpnn.
Usai rapat koordinasi secara virtual dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di Pendopo Bupati, Cibinong, Bogor, Selasa.
Bupati Bogor Ade Yasin meminta bantuan kepada Luhut agar dicarikan solusi serta tambahan dana operasional penanganan COVID-19 untuk tenaga vaksinator, dalam menjangkau lokasi-lokasi pelosok di Kabupaten Bogor.
“Daerah pegunungan dan dusun-dusun juga, jadi sulit, sehingga saya dapat laporan dari kepala desa tentang jangkauan masyarakat ke desa. Jadi ada yang dua sampai tiga kilometer kalau jalan kaki mereka tidak sanggup,” ungkap Bupati Bogor Ade Yasin.
Dirinya menyebutkan bahwa wilayah pelosok paling minim angka vaksinasinya yaitu Kecamatan Sukajaya, realisasinya hanya 8.638 vaksinasi dari target 38.480 pada periode 10 September – 5 Oktober.
Kecamatan Sukajaya merupakan wilayah terluar Kabupaten Bogor yang berbatasan dengan dua daerah lain, yakni Kabupaten Lebak, Banten dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Di kecamatan tersebut masih banyak beberapa wilayah yang tidak bisa diakses oleh kendaraan.
Ade Yasin mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan minat masyarakat melakukan vaksinasi.
Salah satunya menggandeng kalangan habaib dan ulama agar menjadi influencer keterlibatan vaksinasi.
Kemudian, Pemerintah Kabupaten Bogor juga telah mendapatkan tambahan vaksinator sekitar 600 orang.
Setelah menggandeng berbagai organisasi tenaga kesehatan. Sebelumnya hanya ada sekitar 1.076 vaksinator.
“Kemarin ada juga tambahan dari TNI Angkatan Darat sekitar 100 orang tenaga kesehatan (vaksinator) yang dibagi empat tim,” ujarnya.***