Saturday, 27 April 2024
HomeKota BogorAtang Trisnanto Ungkap Kontribusi Perempuan Signifikan untuk Masalah Remaja Kota Bogor

Atang Trisnanto Ungkap Kontribusi Perempuan Signifikan untuk Masalah Remaja Kota Bogor

Bogordaily.net di cukup kompleks dan rumit dengan berbagai kasus-kasus kekerasan rata-rata melibatkan para remaja.

Baru-baru ini masyarakat disuguhkan dengan peristiwa meninggalnya salah satu siswa SMA 7 karena tawuran antar pelajar.

Beberapa hari berikutnya kembali terjadi tawuran pelajar dari 2 SMA/SMK di Cilebut.

Padahal, lebih dari satu tahun selama terjadinya pandemi dan proses belajar mengajar dilangsungkan secara daring, angka tawuran bisa mencapai nol persen. Hal ini tentu membuat kegiatan PTM menjadi terganggu.

“Kekerasan pelajar merupakan fenomena gunung es. Yang muncul di berita bisa jadi hanya permukaannya saja, padahal di dalamnya jauh lebih besar dari apa yang kita lihat. Kasus-kasus seperti ini harus menjadi perhatian serius bagi kita semua,” ungkap Ketua DPRD Atang Trisnanto saat memberi sambutan pada kegiatan Diklat Fungsionaris secara virtual di Bogor, Senin 18 Oktober 2021.

Selain tawuran, tambahnya, permasalahan lain yang dihadapi remaja adalah kekerasan seksual.

“Baru-baru ini saya menerima data dan fakta yang cukup miris dan sangat memprihatinkan terkait kekerasan seksual yang menimpa anak-anak kita. Beberapa kasus belum terselesaikan. Ini harus segera kita carikan solusinya ke depan. Jangan sampai masalah ini merusak masa depan generasi kita,” tegasnya.

Remaja Kota

Sebagai partai pemenang pemilu di dan memiliki kursi mayoritas di dewan, tutur Atang, PKS bertanggungjawab untuk memberikan solusi konkret terhadap berbagai masalah remaja.

Peran kader-kader perempuan di partai ini sangat siginifikan karena sudah memiliki jam terbang di lapangan dalam pembinaan masyarakat, konseling, pelatihan, edukasi hingga advokasi.

“Menurut saya, kader itu seperti toserba atau toko serba ada. Semua kegiatan dilakukan. Semua sektor dikerjakan. Kita sudah melihat demikian besar peran para kader di masyarakat dan di berbagai lini. Saya berharap pelatihan yang kita selenggarakan hari ini bisa terus meningkatkan kapasitas para kader sehingga menjadi lebih luas dan mendalam lagi kontribusi ke depannya,” harap Atang.

Atang menuturkan bahwa semakin bertambah kompetensi seseorang maka semakin bertambah pula beban tanggungjawab terhadap masyarakat yang harus diemban.

Semakin berubah lingkungan dan karakter masalah yang dihadapi maka semakin tinggi tuntutan bagi kader untuk terus mempertajam kualitas diri.

“Di depan kita sudah banyak medan-medan amal yang menunggu untuk segera terjun ke lapangan. Saya berharap pelatihan seperti ini bisa rutin dilakukan secara serial, jadi tidak berhenti pada hari ini saja. Sebab setiap hari dunia bergerak lebih maju, demikian juga dengan permasalahan sosial pun berubah dan menjadi lebih rumit. Dibutuhkan kader-kader perempuan tangguh yang bukan saja tahan banting, tapi juga mampu tahan beban. Dua kata kuncinya adalah kolaborasi dan sinergi. Bersama dengan seluruh elemen masyarakat lain,” tutupnya.

Diklat yang diselenggarakan oleh Rumah Keluarga Indonesia (RKI) ini menghadirkan narasumber pakar komunikasi Irfan Aulia yang membawa topik Komunikasi Massa dan Relasi Sosial dengan keynote speaker anggota DPRD Sri Kusnaen.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here