Saturday, 27 April 2024
HomeNasionalCuti Besama Natal Dihapus, Pemerintah: Upaya Menekan Pergerakan Warga

Cuti Besama Natal Dihapus, Pemerintah: Upaya Menekan Pergerakan Warga

Bogordaily.net – Dalam upaya menjelang akhir tahun guna mencegah terjadinya lonjakan penularan Covid-19.

menghapus cuti bersama Hari Raya 2021. Sebagaimana dikutip dari aktual dalam keterangan tertulis pemerintah yang diterima di Jakarta, Rabu (27 Oktober 2021).

Penghapusan cuti bersama Hari Raya pada 24 Desember 2021 tertuang dalam surat keputusan bersama Menteri Agama (Menag) dan Menteri Ketenagakerjaan.

Serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang hari libur nasional dan cuti bersama 2021.

“Kebijakan tersebut semata-mata dilakukan untuk membatasi orang yang lebih masif menjelang libur akhir tahun,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Menurut dia, pemerintah juga melarang aparatur sipil negara (ASN) mengambil cuti dengan memanfaatkan momentum hari libur nasional.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sudah mengeluarkan surat edaran mengenai pembatasan kegiatan berpergian ke luar daerah dan atau cuti bagi ASN selama hari libur nasional 2021.

“Kita upayakan sedikit mungkin yang akan berpergian. Dan ini sudah diberi pagar-pagar pembatasan. Mulai dari tidak adanya libur cuti bersama, kemudian pelarangan mereka untuk mengambil cuti akan kita lakukan,” kata Muhadjir.

“Saya mohon nanti ada kampanye besar-besaran untuk mengimbau masyarakat agar tidak berpergian. Tidak pulang kampung, atau berpergian atas tujuan-tujuan yang tidak primer,” katanya.

Muhadjir mengatakan,  yang harus menempuh perjalanan wajib memenuhi persyaratan perjalanan dan menjalani pemeriksaan ketat.

Persyaratan bagi yang hendak melakukan perjalanan di antaranya sudah menjalani vaksinasi.

Serta membawa surat keterangan negatif tes PCR untuk pengguna sarana transportasi udara dan tes antigen untuk pengguna sarana transportasi darat.

“Sehingga nanti kita harapkan jumlah mereka yang akan melakukan perjalanan bisa dibatasi dan juga dikendalikan. Terutama di dalam pengawasan menghindari kemungkinan terjadinya gejala ikutan yaitu mereka pulang pergi membawa oleh-oleh COVID-19,” kata Muhadjir.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here