Bogordaily.net – Dai kondang Ustadz Solmed tengah mengalami masalah. Dia dituduh melanggar kerjasama oleh panitia pengajian di Garut, Jawa Barat karena tidak hadir saat jadwal ceramah.
Tak ingin isu terus berkembang, Ustadz Solmed pun angkat bicara. Menurutnya jusru dirinyalah yang tertipu dengan panitia pengajian tersebut.
Ustadz Solmed tak terima dituduh melanggar perjanjian kontrak kerja berceramah.
Ia justru merasa difitnah dan dibohongi oleh pihak panitia. Padahal dirinya berniat mau datang untuk berceramah.
“Saya sudah dibohongi, dan saya sudah niat mau datang terus difitnah,” kata Ustaz Solmed seperti dikutip dari Suara, Jumat (1 Oktober 2021).
Suami April Jasmine ini mengakui dirinya telah menerima bayaran uang ceramah senilai Rp2 juta. Sementara pihak panitia mengklaim membayar sebesar Rp8 juta.
Mengejutkannya lagi, Ustadz Solmed menyebut panitia acara memesan 25 slop rokok herbal miliknya tanpa membayar. Total harga rokok itu senilai Rp5 juta.
“Rokok saya Rp 5 juta diambil, dia bawa. Ternyata apa yang terjadi? Bayar kagak, rokok balik kagak. Kan namanya maling tuh. Pasal baru itu,” katanya.
Saat hendak ditagih untuk pembayaran rokok, pihak panitia disebut memblokir nomor Ustadz Solmed.
Atas kejadian tersebut, Ustadz Solmed merasa dirinyalah yang sebenarnya menjadi korban.
“Sudah saya tagih dia diam saja, enggak dijawab. Diblokir nomor saya,” tegasnya.
Tak tinggal diam, Ustadz Solmed berencana menempuh jalur hukum. Ia tak terima nama baiknya dicemarkan dan merasa tertipu uang rokok herbalnya tidak dibayar.
“Insya Allah hari Selasa saya akan ke Polda Jabar. Karena dia ngomong terus kan di media ‘saya akan laporkan’ seolah-olah saya salah nih, dan sekarang saya minta dan benar-benar saya tagih laporkan saya dalam waktu 2×24 jam ke polisi, jika tidak saya yang akan laporkan Suwarna dan Tisna (panitia),” ucapnya.
Ia menegaskan tidak ingin berdamai dengan pihak yang berpara dengan dirinya.
Karena Ustadz Solmed mengaku telah sakit hati dengan panitia yang dinilai telah merugikannya itu.
“Saya ingin ini selesai sampai proses pengadilan, tidak ada lagi pintu damai buat mereka. Ya sakit hati saya, sudah saya dirampas barang saya. Sudah saya datang di luar perjanjian,” tandasnya.***