Bogordaily.net – Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat saat ini, membawa pengaruh begitu besar dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk organisasi pemerintah.
Perkembangan teknologi informasi ini memaksa organisasi pemerintah melakukan transformasi besar-besaran agar selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Perubahan ini tidak hanya menyangkut manajemen dan struktur organisasi, tetapi juga berupa produk layanan. Sehingga bermunculanlah berbagai inovasi berbasis IT.
Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 30/2014, inovasi pelayanan publik adalah terobosan jenis pelayanan publik baik yang merupakan gagasan/ide kreatif orisinal dan/atau adaptasi/modifikasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Inovasi ini tidak melulu harus berupa suatu penemuan baru, tetapi dapat pula mencakup pendekatan baru, perluasan maupun peningkatan kualitas pada inovasi pelayanan publik yang sudah ada.
Motivasi untuk melakukan inovasi tidak harus sekedar mengikuti kompetisi. Motivasi ini dapat pula berupa pengembangan dari pola yang sudah ada.
Misalkan sebelumnya bekerja dengan standar pelayanan ataupun SOP, maka dikembangkan lagi dengan melalui inovasi pelayanan.
Kondisi yang sama, dialami pula oleh KPPN Sukabumi. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada para mitra kerja, berbagai inovasi telah diluncurkan.
Diantaranya adalah aplikasi Mochi, Three Pas, dan lainnya. Terbaru adalah inovasi bernama MONALISA.
Apabila kita mendengar kata Monalisa, yang terbayang dalam benak kita adalah sebuah lukisan perempuan cantik karya Leonardo Da Vinci.
Demikian pula dengan inovasi yang dikembangkan oleh KPPN Sukabumi ini.
Aplikasi ini dibuat secantik mungkin agar sedap dipandang dan tidak menjemukan melalui infografis yang memanjakan mata sebagaimana halnya wajah Monalisa.
DAK Fisik sendiri digunakan untuk mendanai kegiatan khusus fisik yang merupakan prioritas nasional yang meliputi kegiatan (1) air minum, (2) industri kecil dan menengah, (3) irigasi, (4) jalan, (5) perikanan, (6) lingkungan hidup dan kehutanan, (7) pariwisata, (8) pendikan, (9) pertanian, (10) perumahan dan permukiman, (10) transportasi dan pedesaan, (11) transportasi dan perairan, (12) sanitasi, dan (13) kesehatan dan KB.
Sedangkan untuk Dana Desa tahun ini, terdapat tiga fokus prioritas. Pertama, pemulihan ekonomi nasional (PEN) sesuai kewenangan desa.
Ini terdiri dari pembentukan, pengembangan dan revitalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)/BUMDes Bersama (BUMDesma), penyediaan listrik desa, dan pengembangan usaha ekonomi produktif.
Kedua, program prioritas nasional sesuai kewenangan desa yang meliputi pendataan desa, pemetaan potensi dan sumber daya.
Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, pengembangan desa wisata, penguatan ketahanan pangan dan pencegahan stunting di desa serta desa inklusif.
Sedangkan yang terakhir adalah adaptasi kebiasaan baru, yaitu Desa Aman Covid-19.
Inovasi Monalisa merupakan akronim dari Monitoring dan Analisa DAK Fisik dan Dana Desa.
Inovasi ini dikembangkan guna membantu dalam memantau perkembangan realisasi DAK Fisik dan Dana Desa dalam wilayah kerja KPPN Sukabumi yang meliputi Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur.
Data dalam aplikasi dimaksud akan selalu dilakukan update sesuai dengan perkembangan realisasi DAK Fisik dan Dana Desa dari masing-masing pemerintah daerah.
Aplikasi dimaksud dapat diakses melalui alamat https://s.id/DASHBOARD-DAKFDD-SMI. Data yang digunakan untuk keperluan updating realisasi DAK Fisik dan Desa berasal dari aplikasi OMSPAN.
Melalui OMSPAN, setiap Pemda merekam dokumen-dokumen tiap tahapan yang dibutuhkan guna penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa di masing-masing Pemda.
Aplikasi ini terdiri dari delapan menu yang dengan informasi seputar DAK Fisik dan Dana Desa, yang diurai lebih rinci dan disertai infografis.
Dalam dashboard ini terdapat informasi perbandingan antara DIPA DAK Fisik dan Nilai Kegiatan, Nilai Kegiatan dan Nilai Kontrak, Nilai Kontrak dengan Rupiah BUN, dan Rupiah BUN dengan Rupiah BUD.
Adapun delapan menu tersebut, yaitu (1) Menu DAK Fisik, (2) Menu DAK Fisik per bidang, (3) Realisasi BUN untuk DAK Fisik, (4) Realisasi DAK Fisik BUD, (5) Infografis DAK Fisik, (6) Penyaluran Dana Desa, (7) Dana Desa BLT per bulan, dan (8) Penyaluran BLT dan infografis.
Melalui inovasi ini diharapkan dapat membantu pimpinan daerah dalam merumuskan kebijakan terkait penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.
(Tulisan ini merupakan opini pribadi, tidak mencerminkan kebijakan organisasi)
(Rahmattullah)
<• Penulis adalah Kepala Seksi Bank pada KPPN Sukabumi.