Friday, 26 April 2024
HomeBeritaJusuf Kalla: Orang Kaya di Indonesia, Didominasi Non-Muslim

Jusuf Kalla: Orang Kaya di Indonesia, Didominasi Non-Muslim

Bogordaily.net – Mantan Wakil Presiden (JK) menyebut penyandang orang terkaya di didominasi oleh .

Menurut JK dari sepuluh di hanya satu orang yang beragama Islam, seperti mengutip umma.

Hal itu disampaikan oleh JK saat Tabligh Akbar Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Masjid Istiqlal dan disiarkan secara virtual, yang digelar pada Selasa (19 Oktober 2021) malam.

“Lihat saja kalau ada 10 di paling tinggi satu yang yang lainnya . Kalau ada 100 orang miskin, saya kira 90 persen yang miskin itu umat Islam,” kata JK.

JK menambahkan keadaan seperti ini merupakan dampak dari ekonomi umat yang belum maju.

Persoalan ini juga menjadi satu-satunya kekurangan dari kegiatan ekonomi di .

Sehingga ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk memajukan ekonomi nasional sekaligus tidak boleh menutup diri dari ekonomi syariah.

Pada kesempatan tersebut, JK berulangkali mengingatkan agar tidak memaknai ekonomi syariah secara sempit.

Menurut JK, semua kegiatan ekonomi yang tidak haram berarti halal. Kemudian, semua ekonomi yang halal berarti ekonomi syariah.

“Sama dengan pusat industri halal, ya semuanya halal, mau industri minum, mau industri baju, industri tekstil, industri mesin semua syariah, jangan bapak tutupi ekonomi ini dengan keterbatasan, karena semua syariah,” kata JK.

Ia lantas mengutip doa sapu jagat yang meminta agar diberi kebaikan di dunia dan akhirat.

Menurutnya, kebaikan akhirat bisa didapatkan jika mendapatkan kebaikan dunia.

JK juga berkata, untuk mendapatkan kebaikan dunia itu terdapat konsep memakmurkan masjid yakni orang yang mendirikan masjid.

Mengelola masjid, dan meramaikan masjid. Ketiganya saling berkaitan satu sama lain.

Dalam hal memakmurkan masjid ini juga terdapat fungsi ekonomi. Salah satunya dengan membentuk koperasi.

Dalam hal ini bukan berarti masjid maupun pengurusnya menjalankan ekonomi melainkan menghidupkan ekonomi jamaah.

“Bukan masjidnya, pengurus masjid jangan bikin usaha, nanti kalau jamaahnya kemudian mampu dia akan membawa infaq lebih banyak,” ujar JK.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here