Wednesday, 24 April 2024
HomeBeritaKecewa Pemimpinnya Tak Diundang, Nyanmar Boikot KTT ASEAN

Kecewa Pemimpinnya Tak Diundang, Nyanmar Boikot KTT ASEAN

Bogordaily.net – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) digelar tanpa kehadiran perwakilan . Junta militer menolak mengirim perwakilan setelah pemimpin junta militer karena dianggap mengabaikan komitmen untuk meredakan kekacauan usai kudeta di negara itu.

Dua pekan lalu, para Menteri Luar Negeri dari negara-negara ASEAN menyepakati bahwa pemimpin junta militer , Jenderal Min Aung Hlaing, tidak diundang ke KTT virtual ASEAN pada 26-28 Oktober 2021.

Seperti dilansir Reuters, Selasa 26 Oktober 2021, ASEAN menyatakan akan menerima perwakilan non-politik dari dalam KTT itu. Namun, pada Senin 25 Oktober 2021 waktu setempat, menegaskan hanya akan menyetujui pemimpinnya atau menterinya untuk hadir.

Absennya dalam KTT tidak disebutkan baik oleh Brunei Darussalam selaku Ketua ASEAN saat ini, maupun oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN saat pembukaan pertemuan virtual itu.

ASEAN telah memutuskan untuk mengabaikan Jenderal Min Aung Hlaing dari KTT karena kegagalannya menghentikan permusuhan di , mengizinkan akses kemanusiaan dan memulai dialog dengan rival-rivalnya, sesuai yang disepakati dengan ASEAN pada April lalu.

Usai pertemuan pemimpin ASEAN pada Selasa 26 Oktober 2021 waktu setempat, Perdana Menteri (PM) Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, menyatakan dirinya mendukung sepenuhnya keputusan Brunei soal perwakilan .

Sedangkan PM Thailand, Prayuth Chan-o-Cha, menyebut kesepakatan ASEAN dengan sangat penting untuk reputasi dan ujian untuk tekadnya.

“Peran konstruktif ASEAN dalam mengatasi situasi ini sangat penting, dan tindakan kita terhadap persoalan ini akan berdampak pada kredibilitas ASEAN di mata komunitas internasional,” sebut Prayuth dalam pernyataannya.

Sikap ASEAN mengesampingkan Jenderal Min Aung Hlaing dari KTT menjadi penghinaan terbesar untuk junta militer Myanmar, dan menjadi langkah tegas yang langka oleh kelompok regional yang dikenal dengan aturan non-intervensi-nya.

Militer Myanmar sangat menentang dan menuduh ASEAN menyimpang dari norma-normanya dan membiarkan diri dipengaruhi oleh negara-negara lainnya, termasuk Amerika Serikat (AS).

Keputusan tidak mengundang pemimpin junta militer Myanmar itu diambil beberapa hari setelah Utusan Khusus ASEAN, Erywan Yusof, mengungkapkan dirinya tidak diberi akses untuk bertemu semua pihak di Myanmar, termasuk pemimpin sipil Aung San Suu Kyi yang dilengserkan dan dijerat berbagai dakwaan pidana.(dtk/sh)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here