Thursday, 16 May 2024
HomeNasionalKeren! Telkom Gandeng Perusahaan Prancis Akan Bangun Satelit HTS Kapasitas 32 Gbps

Keren! Telkom Gandeng Perusahaan Prancis Akan Bangun Satelit HTS Kapasitas 32 Gbps

Bogordaily.net – Perusahaan milik negara, PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) dikabarkan akan membangun satelit komunikasi high throughput satellites () berkapasitas 32 gigabit per second (Gbps).

Rencananya bakal menggandeng Thales Alenia Space yang merupakan perusahaan satelit asal untuk membangun satelit khusus internet.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan bahwa Telkom melalui anak perusahaannya di bidang satelit, Telkomsat dan Thales Alenia Space akan terlibat dalam pembangunan satelit milik Telkom dan Satelit Satria-1.

Sekadar diketahui, hingga kini sudah ada lima satelit di Indonesia yang diproduksi oleh perusahaan asal itu

“Satelit Satria 1 dan Telkomsat tersebut dapat menyediakan bandwidth masing-masing sebesar 150 Gbps dan . Satelit Telkomsat sebentar lagi akan ditandatangani antara Thales dan Telkomsat. Diharapkan meluncur di orbit pada kuartal pertama 2024,” katanya, Rabu (27 Oktober 2021).

Pada 2021, Telkom memperoleh orbit satelit tambahan di 113 bujur timur, setelah Indosat menyatakan tidak akan melanjutkan investasi di satelit. Diperkirakan tersebut akan mengisi slot orbit 113 BT.

Awalnya, Indosat ingin menggantikan Satelit Palapa D yang habis masa orbitnya pada 2022.

Dengan Satelit Nusantara 2. Sayangnya, Satelit Nusantara 2 gagal mengisi orbit 113 bujur timur karena meledak di angkasa.

Sementara itu, Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) menilai bahwa kehadiran satelit dengan data besar atau high throughput satellites () milik Telkom akan membuat akses internet di Indonesia makin luas.

Telkom juga akan memangkas kesenjangan digital di seluruh pelosok Nusantara.

Ketua Umum ASSI Hendra Gunawan mengatakan bahwa kehadiran Telkom membuat akses internet di Tanah Air makin luas.

Jangkauan internet, kata dia, juga akan lebih merata hingga ke pelosok negeri, sehingga kesenjangan digital di Tanah Air dapat berkurang.

“Dampak ke masyarakat adalah kemudahan akses, karena ini digunakan untuk pengembangan jaringan seluler dan akses internet,” kata Hendra.

Tidak hanya itu, sambungnya, HTS Telkom juga akan membuat ketergantungan Indonesia terhadap HTS milik asing berkurang.

Saat ini, sekitar 70 persen kebutuhan HTS Indonesia masih disuntik oleh HTS milik asing.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here