Bogordaily.net – Berdasarkan sejarah peradaban Islam, masjid memiliki peranan yang lebih luas dari sekedar tempat untuk beribadah.
Masjid dikenal sebagai pusat kegiatan sosial, ekonomi, pertahanan, pendidikan dan kebijakan publik di masa kenabian.
Oleh karena itu, konsep masjid sebagai pusat kegiatan sosial kemasyarakatan harus tetap dihidupkan dan juga diaplikasikan pada masa sekarang.
Demikian diungkapkan oleh Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto saat mengisi kajian Subuh di Masjid Mushab Bin Umair (MBU), Villa Bogor Indah, Ciparigi, Bogor pada hari Minggu (17 Oktober 2021).
Menurutnya, saat ini sebagian besar masjid hanya berfungsi sebagai tempat beribadah saja dan bahkan terkadang sebagian masjid tidak memberi akses orang untuk masuk ke dalam di luar jadwal sholat.
“Masjid dikunci sehingga orang tidak bisa masuk ke dalam. Bahkan untuk sekedar sholat di terasnya saja tidak bisa,” ungkapnya.
Atang lalu mencontohkan penerapan masjid sebagai solusi permasalahan masyarakat seperti kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di awal masa pandemik.
“Masjid bisa menyediakan fasilitas akses internet sehingga anak-anak di sekitar bisa belajar tanpa harus memikirkan kuota data. Apalagi tidak semua lapisan masyarakat bisa mengalokasikan anggaran rumah tangga untuk membeli pulsa internet, dan di sinilah masjid mengambil peran. Seusai PJJ, mereka bisa dididik agama dan akrab dengan masjid”, jelasnya
Sebagai Ketua DPRD, Atang mengaku banyak sekali menerima aduan-aduan masyarakat baik dari individu maupun LSM mengenai berbagai permasalahan di kota Bogor khususnya remaja dan pelajar.
Persoalan-persoalan tersebut sebenarnya lebih bisa diatasi apabila pemberdayaan masjid sebagai pusat pendidikan karakter di lingkungan warga bisa lebih dioptimalkan lagi.
“Seperti tawuran pelajar yang baru-baru ini terjadi. Kita tidak bisa melihat dari satu sisi saja, tapi juga dari sudut pandang lain yang lebih mendasar. Yaitu kurangnya pembinaan kepribadian berbasis agama. Di sini, fungsi masjid sebagai tempat pembinaan umat sangatlah strategis menjadi madrasah bagi anak-anak sejak usia dini,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Atang Trisnanto juga diundang oleh pihak Mushab Bin Umair untuk melakukan seremoni peletakan batu pertama proyek perluasan masjid di lahan 1000 meter.
Perluasan ini merupakan salah satu agenda kerja pengurus RW 13 Ciparigi serta pengurus masjid MBU sebagai respon semakin bertambahnya jumlah jamaah serta kebutuhan infrastruktur kegiatan-kegiatan masjid ke depan.
“Membangun masjid adalah membangun peradaban. Semoga proses pembangunan ini dimudahkan dan dilancarkan. Menjadi amal jariyah bagi yang membangun dan yang memakmurkannya”, harap Atang.***