Bogordaily.net – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memaklumi bila progres vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bogor persentasenya masih rendah.
Ini dikarenakan banyaknya penduduk Kabupaten Bogor, bahkan dikeluarkan dari kebijakan aglomerasi Jabodetabek.
“Rendahnya persentase kita maklumi, karena penduduknya banyak. Sebanyak provinsi Sumatra Barat atau Bali. Kalau di sana belasan kepala daerah, kalau di sini kabupaten Bogor hanya bu Ade (bupati Bogor),” kata Ridwan Kamil di Megamendung, seperti mengutip repjabar, Kabupaten Bogor, Sabtu (23 Oktober 2021).
Ridwan Kamil atau biasa disapa Kang Emil menyebutkan bahwa saat ini Provinsi Jawa Barat turut berjuang membantu percepatan proses vaksinasi di Kabupaten Bogor.
Pencapaian vaksinasi kabupaten Bogor baru mencapai 32 persen, dari sasaran 4,2 juta orang.
Dibandingkan wilayah aglomerasi lainnya seperti Kota Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang Selatan, Kabupaten Bekasi yang sudah berada di atas angka 50 persen.
Hal itu berimbas pada dikeluarkannya Kabupaten Bogor dari aglomerasi Jabodetabek dan saat ini masih memperpanjang PPKM level 3.
“Jadi kita dukung, tenaga kesehatannya dibantu, vaksinnya dibantu. Insya Allah Desember 2021 selesai,” ujar Kang Emil.
Sebanyak enam kali, Kabupaten Bogor masih belum turun dari Level 3 PPKM, lantaran presentase vaksinasi belum mencapai 50 persen.
Namun, Kang Emil memaparkan, dilihat dari jumlah orang yang sudah divaksinasi mencapai 35,3 persen, atau 2.991.135 dosis dari target 8.451.580 dosis.
“Makanya hitungnya harus adil, capaian Kabupaten Bogor lebih dari dua juta orang. Sudah di atas daerah lain di Jabodetabek,” tambah Kang Emil.***