Thursday, 16 May 2024
HomeBeritaSebagai Janji, Makna Sumpah Pemuda Dimata Haedar Nashir

Sebagai Janji, Makna Sumpah Pemuda Dimata Haedar Nashir

Bogordaily.net – Peringatan Hari ke-93 pada 28 Oktober 2021, Ketua Umum PP Muhammadiyah menyebut memiliki makna sebagai janji.

Janji yang menjadi tonggak awal kesadaran nasional dan memperkokoh persatuan Indonesia.

“Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan selamat ke-93 dengan tema Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (28 Oktober 2021).

Dia menuturkan bahwa merupakan tonggak sejarah dalam perjuangan bangsa Indonesia.

ketika kaum muda Indonesia dengan semangat progesif dan integritas. Hadir menjadi kekuatan perekat yang mendeklarasikan satu Indonesia.

Dengan semangat untuk satu bahasa, satu bangsa dan satu tanah air, memiliki dampak yang luarbiasa besar sehingga mampu merekatkan persatuan nasional.

Rasa kesatuan rakyat Indonesia ini berpengaruh terhadap perebutan Kemerdekaan Republik Indonesia dari tangan penjajah.

Haedar berharap Pemuda yang merupakan bagian dari sejarah harus tetap dijaga, terutama bagi generasi milenial.

“Setelah 97 tahun, maka tentu kaum muda Indonesia perlu melakukan refleksi diri agar tetap menjadi kekuatan yang mampu memaksimalkan potensi bangsa baik potensi sumber daya manusia maupun sumber daya alam. Tujuannya agar kita mampu mengejar ketertinggalan dari bangsa yang sudah maju,” tutur Haedar.

Dengan semangat bersatu dan persatuan, Haedar yakin pemuda Indonesia akan menjadi pelopor yang merekatkan persatuan nasional di tengah keberagaman.

Pasalnya, ongkos mempersatukan bangsa Indonesia tidaklah murah, melainkan harus dibayar dengan darah dan nyawa para pejuang kemerdekaan.

Haedar tidak ingin para pemuda menyianyiakan perjuangan para pahlawan.

“Saat ini kita menghadapi benih-benih perpecahan yang niscaya harus kita hadapi bersama. Persatuan adalah harga termahal dari sebuah masa depan dan eksistensi bangsa. Bangsa-bangsa besar akan hancur ketika pecah, sebaliknya bangsa akan menjadi maju karena bersatu,” ungkapnya.

Dia mengingatkan pemuda Indonesia dari berbagai latarbelakang yang beragam harus menjadi kekuatan yang mempersatukan.

Benih-benih perpecahan jangan sampai tumbuh meluas yang membuat rakyat semakin terpolarisasi dan pecah.

Haedar yakin kunci kejayaan Indonesia ada di tangan anak-anak muda tanah air.

Kebangkitan dan bertumbuh menjadi bangsa yang maju dan jaya kuncinya ada di pemuda.

Maka pemuda Indonesia harus menjadi kekuatan yang prodyuktif, cerdas, menguasa iptek.

“Pemuda harus menjadi kekuatan yang membangun hubungan sesama bahkan melintas batas,” tegas Guru Besar Ilmu Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here