Tuesday, 21 May 2024
HomeBeritaAktivis Lingkungan Kritik Hasil Konferensi COP26

Aktivis Lingkungan Kritik Hasil Konferensi COP26

Bogordaily.net Greta Thunberg mengecam hasil konferensi iklim Conference of the Parties (COP) 26 dan mengatakan tidak sesuai dengan keadaan saat ini.

Menyadur NDTV Senin 15 November 2021, telah usai dan menghasilkan sebuah perjanjian yang sudah dibuat oleh para pemimpin dunia.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan akan ada bencana iklim yang akan datang jika tidak ada perubahan.

Namun, Guterres juga mengakui adanya kekurangan dari hasil konferensi tersebut, menyusul kesepakatan yang dicapai pada Sabtu 13 November 2021 di .

“Hasil #COP26 adalah kompromi, yang mencerminkan kepentingan, kontradiksi, dan kemauan politik di dunia saat ini,” cuit Guterres di akun Twitter-nya.

“Ini adalah langkah penting, tapi itu tidak cukup. Planet kita yang rapuh tergantung pada seutas benang,” sambungnya.

Dalam tweet lanjutan, Sekjen PBB mengirim pesan ke anak muda, komunitas adat, pemimpin perempuan, dan semua orang untuk memerangi perubahan iklim.

“Saya tahu Anda mungkin kecewa. Tapi kita berada dalam pertarungan hidup dan ini harus dimenangkan,” tegas Guuterres.

Menanggapi hasil konferensi COP26 tersebut, Greta Thunberg, secara blak-blakan menolak hasilnya.

“#COP26 sudah berakhir. Ini ringkasan singkatnya: bla, bla, bla,” cuit Greta Thunberg melalui akun Twitter-nya.

“Tapi pekerjaan sebenarnya terus berlanjut di luar aula ini. Dan kami tidak akan pernah menyerah, selamanya,” tegasnya.

Selama konferensi, Thunberg dan aktivis lainnya mengecam cara yang dimainkan. Mereka menganggap bahwa para pemimpin dunia gagal menggunakan kata-kata dan kenyataan.

Di sisi lain, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tetap optimis dengan hasil COP26. “Masih ada banyak hal yang harus dilakukan di tahun-tahun mendatang,” kata Johnson.

“Tapi kesepakatan hari ini adalah langkah maju yang besar dan, secara kritis, kami memiliki kesepakatan internasional pertama untuk mengurangi batubara secara bertahap dan peta jalan untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat.”

Presiden Komisi Eropa juga mendukung hasil konferensi tersebut dan mengatakan itu membuat target kesepakatan iklim Paris 2015 tetap hidup.

Presiden Komisi Ursula von der Leyen mengatakan delegasi konferensi membuat kemajuan dalam komitmen untuk mengurangi emisi berbahaya, dan meningkatkan 100 miliar dolar per tahun untuk membantu negara berkembang dan rentan.

“Tidak akan ada waktu untuk bersantai: masih ada kerja keras di depan,” tambahnya.

Aksi Greta Thunberg tersebut bukanlah yang pertama kali dilakukannya. Sebelumnya ia juga sempat menyindir para pemimpin di dunia dengan menyebut bla bla bla.

“Bangun kembali dengan lebih baik. Bla bla bla. Ekonomi hijau. Bla bla bla. Net zero pada tahun 2050. Bla, bla, bla,” katanya dalam pidato di pertemuan Youth4Climate di Milan, Italia, Selasa (28/9/2021) dikutip dari The Guardian.

Pernyataan Greta Thunberg tersebut disampaikan dua hari sebelum KTT iklim COP digelar pada 31 Oktober 2021 di .

“Tentu saja kita membutuhkan dialog yang konstruktif,” kata Thunberg. “Tapi mereka sekarang sudah 30 tahun bla, bla, bla. Kita masih bisa membalikkan ini, sangat mungkin,” ujar Greta Thunberg.

“Kurangnya tindakan yang disengaja oleh para pemimpin kita adalah pengkhianatan terhadap semua generasi sekarang dan mendatang,” sambungnya.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang lahir hari ini akan mengalami gelombang panas dan bencana iklim lebih banyak selama hidup mereka daripada kakek-neneknya, bahkan jika negara memenuhi janji emisi mereka saat ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here