Tuesday, 14 May 2024
HomeKota BogorBISKITA Trans Pakuan Pilot Project Skema Bus Rapid Transit

BISKITA Trans Pakuan Pilot Project Skema Bus Rapid Transit

Bogordaily.net – Setelah melalui proses yang panjang akhirnya ditengah pandemi Covid-19, dapat hadir sebagai suatu pelayanan angkutan umum dengan konsep (BRT) di Kota Bogor.

“Ini pertama kali, mudah-mudahan bermanfaat buat masyarakat,” kata Kepala BPTJ, Polana Banguningsih, Selasa 2 November 2021.

Langkah ini merupakan upaya bersama antara Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam menghadirkan layanan angkutan umum massal dengan standar pelayanan minimum melalui subsidi skema Buy The Service (BTS).

BPTJ sebenarnya sejak 2019 telah mengupayakan adanya dukungan subsidi dari pemerintah pusat untuk pembenahan transportasi umum di wilayah Bodetabek. Hal ini mengingat pembenahan transportasi perkotaan di wilayah Bodetabek merupakan hal yang sangat mendesak.

“Namun disisi lain Pemerintah Daerah memiliki keterbatasan sehingga kami dari pemerintah pusta melalui BTS memberikan subsidi bagi angkutan perkotaan,” ujarnya.

Adapun upaya BPTJ ini, Polana menuturkan, dapat terealisasikan pada 2021 dengan perjuangan yang sangat keras supaya Kota Bogor dapat terpilih sebagai pilot project menerima skema BTS ini.

“Terpilihnya Kota Bogor tentu dianggap Pemkot Bogor memiliki komitmen dalam melakukan pembenahan transportasi perkotaan diwilayahnya, dan tentunya sudah mendapat dukungan juga dari legislatif,” ucapnya.

Ia menjelaskan, adapun mekanisme layanan subsidi BTS ini adalah operator layanan yang dipilih setelah melalui proses lelang, dimana harus mampu menyiapkan dan menyelenggarakan layanan dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang sudah ditetapkan oleh BPTJ.

Layanan angkutan massal dengan tagline ‘BISKITA' Trans Pakuan dihadirkan dengan standar pelayanan yang jauh lebih baik dibandingkan angkutan konvensional. Konsep BRT ini menjadi acuan SPM yang mempersyaratkan pemenuhan berbagai aspek keselamatan, keamanan, kenyamanan dan kemudahan pelayanan.

Bahkan disusul juga dengan teknologi digital, dimana nanti dengan menggunakan aplikasi sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk menggunakan BRT ini.

“Adapun tagihan dari SPM yang kami persyaratkan diantaranya menggunakan Internet Of Things (IOT), semua persyaratan kenyamanan, keamanan, keselamatan didalam bus serta kepastian jadwal harus menjadi satu syarat untuk pemenuhannya,” terangnya.

“Adapun langkah menghadirkan layanan yang kami berinama BTS dengan konsep kebijakan transportasi merupakan kebijakan yang bersifat push strategy diiharapkan dapat menarik minat masyarakat untuk beralih ke angkutan umum massal,” tambahnya.

Namun demikian, kelanjutan layanan ini sangat membutuhkan layanan dari pemerintah daerah dengan kebijakan yang membatasi penggunaan kendaraan pribadi supaya masyarakat bisa lebih memilih menggunakan angkutan umum.

BPTJ berharap ada dukungan dari Pemkot Bogor agar pelayanan BUSKITA ini dapat ditindak lanjuti dan dapat systemnable.

“Mudah-mudahan layanan BUSKITA Trans Pakuan ini dapat memberikan pelayanan terbaik seperti taglinennya yakni menjadi pilihan cerdas untuk bermobilitas bagi masyarakat Kota Bogor,” harapnya.

Ditempat yang sama, Wali Kota Bogor, Bima arya menyampaikan, pada 2 November 2021 ini sangat membahagiakan, pertama Kota Bogor sudah PPKM level 1.

“Saya ucapkan terima kasih karena ini hasil kerja keras kita semua. Kita jaga kedepannya agar semuanya selalu sehat dan aman,” kata Wali Kota Bogor, Bima Arya dalam sambutannya.

Kedua, sambungnya, hari ini adalah sejarah baru, babak baru, transportasi publik di Kota Bogor. Karena butuh proses panjang dan komunikasi di semua stakeholder, pengemudi angkot, BPTJ dan Kemenhub. Ketiga adalah Kolaborasi, program BTS dari BPTJ.

“Kita sambut hari ini bus-bus baru dan memulai kebiasaan baru, kebudayaan baru, membiasakan memberhentikan bus di shalternya dan membiasakan membuang sampah pada tempatnya di dalam bus lalu mentaati standar pelayanan dan masuk ke dalam aplikasi Bus Trans Pakuan,” jelasnya.

Dan membiasakan pembayaran secara non tunai. Perlu di ingat, Bus Trans Pakuan masih gratis sampai 31 Desember 2021.
Artinya masih ada waktu sosialisasi untuk menjelaskan bagaimana cara pembayaran untuk naik Bus Trans Pakuan.

“Kita pastikan pelayanan Bus Trans Pakuan terbaik, kita manjakan warga Bogor yang sudah terlalu lama memimpikan pelayanan publik transportasi yang nyaman,” ungkapnya.

Setelah itu, Pukul 11:00 WIB, Wali Kota Bogor, Bima Arya didampingi Kepala BPTJ, Polana Banguningsih mengibarkan bendera untuk simbolis membuka Bus Trans Pakuan. Setelah itu, Bima Arya bersama rombongan menaiki Bus Trans Pakuan untuk berkeliling Kota Bogor dengan rute Ciparigi.*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here