Bogordaily.net— Demam Berdarah Dengue (DBD) menyerang Satu keluarga di Kampung Nagrog RT.07 RW.06 Desa Tegal, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Ketua RW 06 Kampung Nagrog, Abdul Kodir Jaelani mengatakan pihaknya sudah melaporkan kasus DBD itu kepada pemerintah desa.
“Saya sudah laporan ke desa bahwa ada warga di RW 07 yang kena DBD,”kata Abdul Kodir Jaelani kepada Bogordaily.
Ia mengatakan, petugas Puskemas Jampang sudah mendatangi Kampung Nagrog. Hasilnya dari 25 rumah yang diperiksa karena terdapat jentik nyamuk, 8 rumah yang positif demam 12 orang.
“Dan yang positif DBD ada empat orang satu orang di rawat di RS Patwati,”katanya
Lebih lanjut kata Abdul Kodir warga meminta segera dilakukan fogging agar wabah DBD tidak menyerang warga lainnya. Namun warga juga enggan berpangku tangan, mereka berencana melakukan kerja bakti agar lingkungan lebih bersih dan terhindar dari jentik nyamuk.
“Dan dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan kerja bakti agar lingkungan bersih,”katanya.
Sementara itu Kepala Desa Tegal Kasim Sunardi mengaku sudah berkoordinasi dengan Puskemas Jampang terkait warganya yang terjangkit DBD. Ia pun sudah berusaha mencari alat fogging tapi masih nihil karena rusak.
“Ya bang, saya sudah konfirmasi juga ke puskesmas bahkan saya sudah usaha mencari mesin fogging ke temen kades belum dapat di kemang rusak,di lurah toing sama rusak,”pungkasnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor mencatat sepanjang tahun 2021 sudah ditemukan 1.025 kasus DBD Angka tersebut lebih sedikit dibanding dengan kasus ditahun sebelumnya pada periode yang sama sebanyak 1.296 kasus.
Potensi wabah DBD semakin meninggi seiring memasuki musim penghujan.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Agus Fauzi mengingatkan masyarakat untuk taat pada langkah pencegahan 3M (Menguras bak mandi, mengubur barang bekas yang berpotensi menimbulkan genangan air, dan menutup tempat penampungan air. Pasalnya, genangan adalah tempat nyamuk berkembang biak.
Lebih jauh dia menjelaskan, jika sudah ada kasus demam berdarah, maka pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor akan melakukan penyelidikan epidemiologi dengan mendatangi lokasi kasus DBD.
“Setelah itu Kami lakukan pemeriksaan jentik. Kalau positif, dilakukan penyemprotan atau fogging biasanya 100-200 meter dari lokasi pasien yang terjangkit,” pungkasnya [Ruslan].