Bogordaily.net – Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi menyatakan dukungannya terhadap program Simpanan Pelajar, Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar). Menurutnya, program itu akan membuat siswa mendapatkan literasi keuangan sejak dini.
Hal itu ia katakan saat menghadiri Gathering BJB SimPel Race Program “Satu Rekening Satu Pelajar” di Grand Hyatt Regency Yogyakarta pada Rabu 10 November 2021 lalu.
“Program SimPel “Satu Rekening Satu Pelajar” akan membuat siswa mengenal dan terlibat dalam literasi keuangan,” kata dia.
Senior Vice President Divisi Corporate Secretary BJB, Hakim Putratama mengapresiasi dukungan dari Dinas Pendidikan Jawa Barat atas program Simpanan Pelajar.
“Ini adalah upaya literasi keuangan sejak dini yang memang dicanangkan pemerintah pusat,” ujarnya.
Apa Itu Program Kejar?
Adapun program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar) merupakan program yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Program ini bertujuan untuk mengenalkan anak pada literasi keuangan, salah satunya kebiasaan menabung. Ini adalah implementasi dari Keputusan Presiden Nomor 26 tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung.
Tujuan program ini adalah agar setiap pelajar memiliki rekening sehingga kegiatan menabung melalui lembaga keuangan formal bisa dilakukan sejak dini.
Berdasarkan data, jumlah pelajar di Indonesia mencapai 65 juta orang atau 25 persen dari total penduduk. Ironisnya, berdasarkan data OJK, tingkat literasi keuangan di kalangan pelajar sangat rendah.
Untuk kalangan usia 15-17 tahun hanya 16 persen yang memiliki pemahaman soal keuangan atau jauh di bawah tingkat literasi keuangan nasional yakni 38 persen. Kondisi ini membuat pelajar menjadi rentan dari sisi keuangan.
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara mengatakan penyediaan akses keuangan untuk semua pihak adalah tanggung jawab semua pihak.
Selain itu, program ini dinilai sejalan dengan target pemerintah pemerintah meningkatkan inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024 mendatang.
Selain itu, ditargetkan pada tahun 2021 ini sebanyak 70 persen pelajar Indonesia sudah memiliki rekening tabungan. Berdasarkan data, tercatat 40,8 juta pelajar (63,14 persen) pelajar sudah memiliki tabungan dengan total nominal Rp26,30 triliun.
Karenanya program Kejar diharapkan bisa mendorong terpenuhinya target tersebut.