Friday, 22 November 2024
HomeEkonomiIDC 2021 Jabar : Berkat Digitalisasi, Orang Desa Raih Rezeki Kota, Bisnis...

IDC 2021 Jabar : Berkat Digitalisasi, Orang Desa Raih Rezeki Kota, Bisnis Mendunia

Bogordaily.net – Dahulu, urbanisasi menjadi cara utama bagi warga desa untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Namun, kini seiring pembangunan ekosistem digital di desa-desa di Jawa Barat, masyarakat tak perlu pergi ke kota untuk membangun usaha atau mencari pekerjaan. Dari desa pun masyarakat sudah bisa membangun usaha yang penghasilannya tidak kalah dengan bisnis yang dibangun orang kota bahkan bisa juga mendunia.

“Digital itu tidak hanya untuk aplikasi atau jualan, tapi juga untuk kerja. Misalnya, kasih ikan dengan HP, penyiraman tanaman pakai HP, dan hasilnya meningkat 300 persen. Dengan demikian, digitalisasi bisa membangun ekonomi masyarakat lebih baik,” jelas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam Indonesia Digital Conference (IDC) 2021 yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Jawa Barat, dengan tema “Percepatan Ekonomi Desa dengan Digitalisasi”, Selasa (16/11/2021).

Semua itu dimulai dari penyusunan roadmap desa digital yang dirintis oleh Ridwan Kamil. Kang Emil, begitu ia biasa disapa, memiliki visi bahwa Jawa Barat dapat memberikan solusi bagi masyarakat dengan memanfaatkan desa digital. Hal itu ia wujudkan dengan mendorong pembangunan infrastruktur digital di seantero Jawa Barat khususnya Jawa Barat.

Pasalnya, dari 49,9 juta penduduk Jawa Barat sebanyak 72 persennya tinggal di desa. Benar saja, dari total 5.312 desa di bumi Parahyangan kini hanya tersisa 23 desa yang belum bisa mengakses internet.

“Penyediaan infrastruktur internet yang memadai di desa, kami ingin teknologi itu tidak hanya milik orang kota. Anak-anak desa tidak perlu ke kota, tapi bisa membangun usahanya di desa,” lanjut Ridwan Kamil.

Setelahnya, Emil juga meminta desa-desa memiliki akun media sosial untuk mempromosikan kekayaan desa melalui konten-konten yang menarik. Para kepala desa pun harus melek aplikasi dan aktif berkomunikasi dengan warga melalui grup percakapan Whatsapp.

Cita-cita yang dibangun Emil itu kini sudah membuahkan hasil. Banyak petani, peternak, dan UMKM di desa-desa yang penghasilannya naik lebih dari 200 persen setelah mengubah cara pengelolaannya dengan sentuhan digital.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas DPMB Jawa Barat Dr Ir H Dicky Saromi MSc mengatakan beberapa keunggulan yang bisa dilakukan melalui digitalisasi adalah membangun database desa sehingga mampu memberikan pelayanan lebih cepat kepada masyarakat. Teknologi digital juga bisa dimanfaatkan untuk pengembangan potensi desa melalui distribusi informasi lebih luas sehingga banya pihak yang tertarik untuk berinvestasi atau bekerjasama.

Hal yang juga bisa didapatkan melalui digitalisasi adalah pengembangan modal usaha di desa dan pemasaran hasil produksinya.

Ridwan Kamil menjelaskan, ada banyak perusahan e-commerce atau marketplace yang kini bekerjasama dan ingin ikut membangun desa-desa di Jawa Barat. Bahkan ada e-commerce yang membangun pusat pelatihan digital di desa-desa.

“Jadi kalau ada masyarakat yang tidak tahu jualan online, mereka tinggal datang ke balaidesa. Di sana dibantu register, lalu bisa jualan online,” ujar Ridwan Kamil.

Sudah banyak yang berhasil memanfaatkan digitalisasi desa. Ridwan Kamil mencontohkan, ada warga yang memiliki usaha beromzet Rp 10 juta per bulan, kini menjadi Rp 300 juta per bulan setelah memanfaatkan pemasaran digital.

Pemilik Gentong Geulis Ita Sumanti asal Desa Pleret, Kabupaten Purwakata, adalah satu di antara pengusaha yang tinggal di desa yang mendapatkan rezeki melebihi orang kota. Ita tak menyangka usaha jualan obat herbal yang semula dipasarkan di kalangan keluarga bisa diterima masyarakat lebih luas.

Tidak hanya warga Jabar, Jakarta, dan daerah lain di Indonesia, produk herbal Gentong Geulis berisi ramuan tanaman obat agar daya tahan tubuh tetap prima, sudah dipasarkan hingga ke luar negeri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here