Bogordaily.net – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengungkapkan pihaknya tengah menyiapkan sebuah robot untuk menggantikan PNS. Robot yang dimaksud adalah sebuah super apps. Menurutnya ini adalah tindak lanjut upaya digitalisasi pemerintahan.
Pernyataan Tjahjo itu adalah tanggapan atas wacana pergantian PNS dengan robot yang sedang mengemuka.
“Sedang disusun konsep dan super apps (juga) inovasi-inovasinya,” kata Tjahjo dikutip dari Sindonews.com
Rencananya, super apps itu akan menggabungkan layanan sejumlah layanan yang saat ini masih tersebar di banyak aplikasi ke dalam satu aplikasi. Menurutnya, super apps ini akan bekerja cepat sehingga bisa menopang kerja pemerintahan dengan lebih baik.
Penerapan teknologi ini dilakukan untuk meningkatkan efektivitas kerja dan efisiensi anggaran. Selain itu, super apps ini diharapkan bisa memfasilitasi kolaborasi lintas sektor.
“Ujungnya efektivitas kerja, kolaborasi dan efisiensi anggaran dan fokus program kerja,” kata dia.
Meski begitu, Tjahjo menegaskan ke depan rekrutmen PNS tetap akan didasari pada kebutuhan yang ada.
“Ke depan kebutuhan PNS sesuai kebutuhan dan memperbanyak super apps atau aplikasi,” kata dia.
Wacana menggantikan PNS dengan robot sudah bergulir sejak 2019, dan orang yang pertama mencetuskannya ialah Presiden Joko Widodo. Dalam pembukaan Musrenbangnas 2019 ia mengatakan akan mengkaji keberadaan PNS eselon 3 dan eselon 4, kemungkinannya antara dipangkas jumlahnya atau digantikan.
“Mau diganti apa? diganti yang sekarang sedang banyak dilakukan negara lain, juga baru memulai mereka. Diganti artificial intellegent. Nanti dengan big data yang kita miliki, jaringan yang kita miliki, memutuskan akan cepat sekali kalau kita pakai Ai, tidak bertele-tele, tidak muter-muter,” kata Jokowi.
Kini, ucapan Jokowi itu mulai dieksekusi.
Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama pada Badan Kepegawaian Negara (BKN) Satya Pratama, mengatakan saat ini pemerintah tengah melakukan transformasi digital birokrasi khususnya pada sektor layanan publik dan manajemen PNS.
“Sebenarnya upaya digitalisasi telah dilaksanakan sejak beberapa tahun terakhir. Seiring dengan situasi yang tidak pasti dan kompleks plus pandemi Covid-19, maka transformasi tersebut dipercepat,” kata Satya dikutip dari Republika pada Senin 29 November 2021.
Hal itu terlihat dari jumlah rekrutmen ASN yang terus menurun. Mengutip buku statistik ASN per Juni 2021, jumlah PNS aktif tahun ini sebanyak 4.081.824 orang. Turun drastis jika dibandingkan tahun 2015 silam, yakni 4.593.604 orang.
Selain itu, jumlah itu juga lebih kecil dibanding dengan jumlah PNS yang pensiun setiap tahunnya.