Wednesday, 24 April 2024
HomeBeritaJK Apresiasi Sumbangsih Rizal Ramli Bagi Perekonomian Negara

JK Apresiasi Sumbangsih Rizal Ramli Bagi Perekonomian Negara

Bogordaily.net – Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI, Muhammad Jusuf Kalla (JK) mengapresiasi sikap senior yang memilih mendedikasikan pemikirannya untuk bangsa ketimbang menjadi pengusaha. Hal itu ia sampaikan saat menjadi narasumber acara `Halaqah Satu Abad NU` dengan tema `Gagasan Kontributif Membangun Kemandirian Ekonomi Nahdliyin` di kantor DPP , Jakarta, Kamis 2 Desember 2021.

“Kegiatan aktivis kemahasiswaan bisa mendidik orang menjadi tangguh, kayak Pak Rizal ini pemikirannya tangguh. Cuma Pak Rizal tidak pergunakan di bisnis, kalau dipergunakan di bisnis bisa menjadi pengusaha sukses,” ujar JK

Menurut JK, memiliki modal utama untuk menjadi pengusaha sukses, yaitu keberanian dan ketangguhan dalam menghadapi masalah. Ketangguhan itu terbentuk kala Rizal menjadi aktivis mahasiswa di Institut Teknologi Bandung bersama Aksa Mahmud (pemilik Bosowa Group) dan H.M Alwi Hamu (pendiri Fajar Group).

Jejak Rizal dalam ekonomi Indonesia memang tak bisa dianggap kaleng-kaleng. Tahun 2000, Rizal didapuk menjadi Kepala Bulog oleh Presiden RI Ke-4, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Dengan tangan dinginnya, perusahaan pelat merah itu pernah berhasil meraup keuntungan Rp5 triliun.

Karena prestasinya, Rizal diangkat menjadi Menteri Koordinator bidang Ekonomi dan Industri (Menko Ekuin) pada Agustus 2000. Dengan strateginya, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sebelumnya lesu, minus 3 persen, kembali bergairah melonjak 7,5 persen.

Salah satu cara yang dilakukannya adalah menaikkan gaji PNS, TNI/Polri, serta pensiunan hingga 125 persen. Karena, dengan menerapkan kebijakan itu, maka daya beli masyarakat meningkat.

Saat menjabat Menko bidang Kemaritiman di pemerintahan Joko Widodo-, Rizal pun pernah mewanti-wanti Garuda Indonesia agar lebih fokus dalam memperkuat penerbangan domestic dan regional ketimbang membeli 30 pesawat berbadan lebar Airbus A 350 XWB yang harganya sangat mahal dan hanya cocok untuk penerbangan internasional jarak jauh

Pada April 2016, pemerintah akhirnya membeli 14 pesawat Airbus dengan tipe A 330 yang lebih efisien bahan bakanya daripada A 350.

Kebijakan lainnya adalah pengembangan 10 Destinasi Wisata Priorotas untuk meningkatkan pertumbuhan dan lapangan kerja dari 3 juta meningkat menjadi 7 juta di tahun 2019. Fokus 10 tujuan wisata ini dimaksudkan agar ada capaian terukur dan dapat menjadi percontohan di daerah lain di tahun berikutnya.