Monday, 25 November 2024
HomeEkonomiKemenKopUKM Pastikan BPUM Digunakan Untuk Sektor Produktif

KemenKopUKM Pastikan BPUM Digunakan Untuk Sektor Produktif

Bogordaily.netKementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) memastikan telah menyalurkan Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) dengan tepat sasaran kepada pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta digunakan untuk kegiatan produktif, bukan konsumtif.

Hal itu ditegaskan oleh Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Fiki Satari saat meninjau beberapa UMKM penerima Banpres Produktif Usaha Mikro Tahun 2021 di kawasan Bukit Duri dan Manggarai di Jakarta pada Rabu 1 Desember 2021.

“Di sini (kunjungan UMKM), alhamdulillah BPUM bisa digunakan untuk bertahan. Selanjutnya, untuk peningkatan lagi, penerima juga bisa meluaskan usaha seperti menjadi agen, dan bisa mengakses KUR,” ucap Fiki.

Salah satu contohnya adalah Purwanti. Awalnya, Purwanti ia berjualan cilok tetapi karena pandemi covid-19 usahanya itu gulung tikar. Purwanti putar otak untuk bertahan hidup, ia lantas memutuskan untuk berjualan telur dengan memanfaatkan suplai dari anaknya yang bekerja di gudang telur.

“Saya ngambil ilmunya dari anak saya dan coba usaha sendiri. Awalnya saya pinjam modal Rp2 juta dari PNM Mekaar untuk beli 3 peti telur. Dari sini saya mulai memasok di warung-warung dengan menawarkan telur lewat WhatsApp,” terangnya.

Purwanti yang anggota PNM Mekaar ini pun didatangi petugas, yang memberitahu, bahwa ia mendapat Banpres Produktif. Dengan usahanya tersebut, saat ini Purwanti sukses meraup omzet Rp800 ribu hingga Rp1 juta per hari.

“Bantuan tersebut saya pakai untuk beli telur lagi. Sekarang saya sudah bisa jualan sampai 15 peti sehari,” ceritanya.

Senada, Syelda Megariany terpaksa menutup usaha roti dan kuenya di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan karena pandemi covid-19. Beruntung, pada Mei 2021 ia mendapatkan BUPM sebesar Rp1,2 juta yang dicairkan lewat Bank BNI. Uang itu ia gunakan untuk berjualan sembako.

“Karena produksi kue-kue agak tersendat jadi saya alihkan ke sembako. Berkat bantuan tersebut, alhamdulilah sekarang usaha saya masih bisa berjalan. Saya juga sekarang masuk ke Mitra Bukalapak sama Tokopedia dan Shopee,” pungkasnya.

Mendengar cerita itu, Fikri mengaku bersyukur penggunaan BPUM bisa tepat sasaran. Bahkan bantuan itu tidak hanya untuk bertahan selama pandemi, tapi juga menambah skala usaha.

“Saya mengapresiasi para UMKM yang tetap semangat bertahan, dan mengembangkan usahanya, dan tentunya sudah memanfaatkan banpres ini secara produktif,” ungkap Fiki.

Terkait KUR untuk pelaku UMKM, Fiki menyampaikan, pemerintah sudah menetapkan plafonnya mencapa Rp50 juta tanpa agunan. Bahkan rencananya akan ditingkatkan hingga Rp100 juta tanpa agunan.

Ia pun menegaskan KemenkopUKM terus memastikan dan memantau BUPM benar-benar disalurkan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para penerima.

“Ke depan, BPUM ini juga butuh ide-ide kreatif pelaku usaha untuk bisa tetap bertahan bahkan mengembangkan usahanya seperti Bu Syelda dan Bu Purwanti (penerima BPUM),” kata Fiki.

 

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here