Wednesday, 24 April 2024
HomeBeritaMantan Menkes Siti Fadilah Supari Sebut Varian Omicron Tidak Begitu Berbahaya

Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Sebut Varian Omicron Tidak Begitu Berbahaya

Bogordaily.net -Mantan Menteri Kesehatan RI Siti Fadilah Supari dalam sebuah wawancara mengatakan tidak begitu berbahaya. Hanya saja informasi tentang ini terlalu dan hanya membuat takut masyarakat.

disebut Siti perlu dilihat dari strainnya. Strain pada masih sama dengan varian virus sebelumnya, hanya sedikit di ujungnya yang mengalami mutasi.

“Omicron itu karena mutasi dari sedikit protein, tetapi strain-nya tetap yang lama, yang berubah sifatnya adalah yang ada di ujung protein itu. Nah, kemudian didramatisasi gitu kayaknya, (sampai bilang) mati lo kalau kena Omicron,” ujarnya di Youtube Realita TV, dilihat Bogordaily.net Selasa (21 Desember 2021.

Video lama tersebut kembali viral menyusul temuan kasus di Indonesia. Hingga saat ini, tercatat ada 3 kasus terkonfirmasi di Indonesia.

Dalam video tersebut, Siti Fadilah Supari juga menyinggung sifat yang mudah menyebar. Ia menyebutkan bila suatu virus makin mudah menyebar, maka makin tidak ganas virusnya.

“Sifat virus kalo lebih , biasanya itu lebih tidak ganas,” ungkapnya.

“Kalau seperti flu keganasannya rendah. Tetapi kalau semakin ganas, dia semakin sulit untuk menular,” tuturnya.

Lalu, benarkah varian Omicron tidak berbahaya?

Pakar penyakit menular terkemuka AS Dr Anthony Fauci menyebut indikasi awal menunjukkan gejala yang ditimbulkan oleh varian Omicron cenderung lebih ringan daripada varian-varian Corona lainnya. Akan tetapi, butuh waktu beberapa pekan untuk memastikan tingkat keparahan dari gejala yang ditimbulkan.

Menurut Fauci, varian Omicron sangat besar kemungkinan lebih menular dibanding varian sebelumnya yakni Delta. Berdasarkan data epidemiolog sejumlah negara, Omicron juga berpotensi besar menginfeksi ulang orang yang sebelumnya terkena COVID-19.

“Ada beberapa pernyataan bahwa itu (varian Omicron) mungkin tidak terlalu parah, karena ketika Anda melihat beberapa kelompok yang diikuti di Afrika Selatan, rasio antara jumlah infeksi dan jumlah rawat inap tampaknya lebih sedikit dibandingkan dengan Delta,” kata Fauci, dikutip dari Channel News Asia, Senin 20 Desember 2021.

Namun Fauci menegaskan, informasi ini tidak boleh disimpulkan begitu saja. Karena sejauh ini, varian Omicron terbukti banyak menyerang anak-anak muda. Gejala berat akibat Omicron juga kemungkinan baru bisa berkembang dan terdeteksi dalam waktu beberapa pekan.

“Kemudian jika kita sudah mendapatkan lebih banyak infeksi di seluruh dunia, mungkin perlu waktu lebih lama untuk melihat tingkat keparahannya,” kata Fauci.

Ia juga menuturkan, virus yang lebih menular namun tidak menyebabkan gejala yang berat serta tidak menyebabkan lonjakan di rumah sakit maupun kematian merupakan ‘skenario terbaik'.

“Skenario terburuknya adalah tidak hanya sangat menular, tetapi juga menyebabkan penyakit parah dan kemudian Anda memiliki gelombang infeksi lain yang belum tentu bisa diatasi oleh vaksin atau oleh infeksi sebelumnya dari orang-orang,” tambahnya.

“Saya tidak berpikir bahwa skenario terburuk akan terjadi, tetapi Anda tidak pernah tahu,” ujarnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here