Saturday, 4 May 2024
HomeEkonomiMenteri Teten Dukung Terbentuknya Korporasi Peternak Domba & Kambing di Karanganyar

Menteri Teten Dukung Terbentuknya Korporasi Peternak Domba & Kambing di Karanganyar

Bogordaily.net Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mendorong terbentuknya korporasi peternak kambing dan domba di , Jawa Tengah (Jateng). Menurutnya, bisnis memiliki prospek yang menjanjikan karena sudah ada pasar yang tetap, yakni kegiatan aqiqah.

Hal tersebut disampaikan MenKopUKM saat berdiskusi dengan para peternak domba-kambing yang tergabung dalam Himpunan Peternak Domba-Kambing Indonesia (HPDKI) Jateng di Jangkar Hijau Farm, , Jateng, Senin (6/12/2021).

“Angka penjualan kambing untuk aqiqah itu mencapai Rp6,1 triliun, itu besar sekali. Dan angka itu masih kurang apalagi kalau mau masuk ke pasar Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura terlebih Timur Tengah,” kata Teten.

Namun, Teten mengingatkan koperasi harus bisa menjadi off taker dari produk para anggota sehingga harga peternak itu bisa dikontrol melalui satu pintu agar harga di peternak tidak dimainkan oleh pasar.

“Oleh karena itu, koperasinya mesti ditingkatkan,” kata Teten Masduki.

Menurut Teten, ekosistem pengelolaan peternakan di Jangkar Hijau Farm sudah benar dan potensial untuk dikembangkan. Ia berharap bisnis ini bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja.

“Disini sistemnya sudah benar, ada pembiakan breedingnya, sudah ada juga koperasinya. Ini punya potensi untuk dibesarkan, sehingga jika ini dibesarkan maka serapan tenaga kerja juga akan semakin besar,” terangnya.

MenKopUKM optimis harapan dari para peternak menjadikan sebagai sentra domba & kambing dapat segera terwujud.

Sementara itu, Wakil Bupati Rober Christanto mengatakan, pihaknya sudah memfasilitasi terbentuknya koperasi bagi para peternak domba & kambing. Namun, Rober mengaku faktor permodalan masih menjadi kendala bagi para peternak domba & kambing di . Karenanya ia berharap Teten bisa memberi solusi masalah tersebut.

Terlebih, jika mengingat besarnya populasi domba dan kambing di dan besarnya minat menjadi peternak. Berdasarkan data Dinas Peternakan , populasi domba & kambing di mencapai 125 ribu ekor.

“Oleh karena itu, dengan hadirnya Bapak MenKopUKM dapat membantu menyekesaikan permasalahan yang dihadapi para peternak,” ungkapnya.

Di kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal DPP Pusat HPDKI Parmin Sastro menyebut, hingga saat ini kurang lebih ada 13 Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan 130 Dewan Perwakilan Cabang (DPC) yang tersebar di seluruh Indonesia. Di Jawa Tengah sendiri, seluruh kabupaten dan kota sudah memiliki DPC.

Ia optimis mamu menjadi sentra domba & kambing terbesar di Jawa Tengah. Terlebih disokong oleh sumber pakan yang melimpah, serta sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan didominasi oleh kalangan millenial.

“Jadi, kalau peternaknya millenial ada harapan besar tiga atau empat tahun mendatang akan scale up,” terangnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, pihaknya tengah mengembangkan perkawinan silang antara kambing cross dorper dengan kambing lokal yang menkadi pilot project saat ini. Menuritnya, ketika kambing cross dorper dikawinkan silang dengan domba lokal akan menjadi sangat produktif.

“Ketika cross dorper dikawinkan dengan domba lokal itu umumnya dalam waktu empat bulan sudah 40 ekor rata-rata anaknya, dan dalam dua tahun bisa tiga kali melahirkan. Selain itu, pertumbuhan dagingnya pun cukup bagus. Namun,jika dikawinkan dengan lokal juga, hanya menhasilkan kurang lebih 15 ekor saja. Jadi saat ini cross dorper dipikih sebagai pejantan untuk pemulihan peningkatan kuakitas genetik,” paparnya.

Parmin berharap kehadiran Bapak MenKopUKM dapat mempermudah para peternak mengakses bibit murninya. Pasalnya, bibit murni sangat dibutuhkan para peternak untuk lebih mempersingkat waktu dan juga meningkatkan kualitas produksi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here