Sunday, 5 May 2024
HomeBeritaDarurat Covid-19, Relay Obor Olimpiade Beijing Tertutup untuk Umum

Darurat Covid-19, Relay Obor Olimpiade Beijing Tertutup untuk Umum

Bogordaily.net Olimpiade Musim Dingin Beijing akan berlangsung dari masyarakat umum karena pembatasan Covid-19, kata penyelenggara. Sebelumya skala acara tersebut telah diperkecil untuk mencegah banyak orang berkumpul.

Kegiatan estafet obor yang melibatkan 1.200 orang ini berlangsung di tiga lokasi Olimpiade. Mereka juga melakukan perjalanan ke tempat-tempat wisata seperti Tembok Besar mulai 2-4 Februari, saat Olimpiade dibuka.

“Keselamatan akan selalu diprioritaskan untuk estafet obor ini,” kata Yang Haibin, pejabat panitia penyelenggara Olimpiade yang bertanggung jawab atas estafet obor pada Jumat, 21 Januari.

“Mengingat pertimbangan pengendalian epidemi, estafet obor dan kegiatan seremonial akan diatur di tempat yang aman dan terkendali,” imbuhnya.

Tradisi estafet obor di Yunani telah dibatalkan karena Covid-19, sebelum nyala api tersebut tiba di Tiongkok. Upacara penyalaan api pada Oktober 2021 di Yunani terganggu oleh para aktivis hak asasi manusia (HAM).

Bulan depan Beijing akan menjadi tuan rumah acara olahraga massal paling terbatas di dunia, sejak pandemi. Semua peserta diharuskan beraktivitas dalam gelembung pembatasan ketat yang dipisahkan dari dunia luar.

Penyelenggara Olimpiade minggu ini membatalkan penjualan tiket publik, setelah otoritas ibukota Tiongkok mencatat wabah Omicron domestik pertama.

Pembatasan perjalanan ke Beijing telah diperketat. Semua pengunjung perlu memberikan hasil tes dengan hasil negatif baru-baru ini, ketika pemerintah Tiongkok mengatasi sejumlah klaster virus di dalam negeri.

Utusan Khusus dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk kebebasan beragama atau berkeyakinan, Ahmed Shaheed, akan ambil bagian dalam estafet obor dan menghadiri Olimpiade pada 4 Februari menurut Kementerian Luar Negeri Tiongkok.

Menjelang Olimpiade, ajang tersebut dibayangi oleh boikot diplomatik yang dipimpin oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) atas catatan HAM Tiongkok. Di antaranya pelanggaran terhadap kaum minoritas Muslim Uyghur di wilayah Xinjiang.

Yang menambahkan, estafet obor akan menghindari jalanan umum. “Untuk menghindari gangguan kehidupan penduduk setempat dan organisasi, serta jalannya Olimpiade,” ujarnya.

Shaheed adalah pejabat tinggi kedua PBB yang menghadiri Olimpiade Musim Dingin.

“Tiongkok menyambut Shaheed ke Olimpiade Musim Dingin Beijing dan melayani sebagai pembawa obor,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian. Ia menambahkan bahwa Shaheed telah menyatakan dukungan secara tegas untuk Olimpiade.

“Dia percaya bahwa Olimpiade Musim Dingin Beijing akan menunjukkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Serra menunjukkan sisi terbaik dari Tiongkok dan sisi terbaik dari seluruh umat manusia,” jelasnya.

Pemerintah Tiongkok sangat ingin menopang dukungan internasional untuk Olimpiade, setelah semakin banyak negara bergabung dengan boikot diplomatik. Di antaranya Australia, Inggris, Kanada, dan Jepang.

Negara-negara lain seperti Selandia Baru telah menolak untuk mengirim peserta karena pembatasan ketat virus corona.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres akan menghadiri upacara pembukaan Olimpiade. Ia akan hadir bersama dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Kazakh Kassym-Jomart Tokayev, dan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.

Dalam beberapa pekan terakhir, Kementerian Luar Negeri Tiongkok telah berulang kali menekankan dukungan Guterres terhadap Olimpiade. Sementara Beijing telah menolak tawaran kunjungan Komisaris Tinggi PBB untuk HAM Michelle Bachelet ke Xinjiang.

Pemerintah AS dan anggota parlemen di lima negara Barat telah menyatakan perlakuan Tiongkok terhadap Uyghur di wilayah Xinjiang sebagai genosida.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here