Wednesday, 8 May 2024
HomeBeritaHati-hati, Gejala Varian Omicron Mirip Flu Biasa

Hati-hati, Gejala Varian Omicron Mirip Flu Biasa

Bogordaily.net – Virus COVID-19 varian Omicron yang terus merebak harus membuat masyarakat ekstra hati-hati. Pasalnya selain tingkat penyebaran yang cepat, mutasi virus tersebut memiliki gejala yang sangat mirip dengan penyakit biasa.

Hal ini sebagaimana yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), di mana mayoritas dari total 572 pasien COVID-19 varian Omicron tak bergejala sama sekali atau bergejala ringan mirip , yaitu mengalami , batuk dan demam.

Selain itu, Kepala European Society of Clinical Microbiology and Infectious Diseases dari Aarhus University Hospital di Denmark, Prof Eskild Petersen menyebut sangat sulit membedakan gejala infeksi varian Omicron dengan biasa.

“Pilek biasa dan Omicron, dalam pandangan saya, tidak mungkin untuk dibedakan,” ujarnya, seperti yang dikutip dari Indozone, Minggu 16 Januari 2022.

Tak hanya itu, identifikasi terhadap infeksi varian ini juga semakin sulit dilakukan mengingat ada gejala yang tumpang tindih dan berbeda di setiap penderitanya.

Meski begitu, para ahli meyakini tetap ada perbedaan gejala antara infeksi varian Omicron dengan biasa. Di mana menurut National Health Service (NHS) Inggris, gejala utama COVID-19 mencakup tubuh demam tinggi, batuk terus-menerus dan kehilangan kemampuan mengecap rasa dan mencium bau.

“Jika Anda benar-benar menderita influenza, Anda mengalami demam dan nyeri otot secara umum tidak kehilangan penciuman,” ujar dr Petersen.

Ia juga menjelaskan pada penderita rasa nyeri otot dan nyeri punggung lebih terasa. Sementara gejala tersebut kebanyakan tak dialami pasien COVID-19, khususnya varian Omicron.

Adapun agar lebih mudah berikut cara membedakan dengan biasa dikutip dari laman Very Well Health:

1. Para penderita COVID-19 bakal mengalami kehilangan indra penciuman, sementara biasa tidak.

2. Sakit kepala parah. Sakit kepala yang menyerang penderita COVID-19 sangat luar bisa, penderita seolah merasa kepalanya terasa berdenyut dan ditusuk-tusuk.

3. Sulit bernapas atau napas pendek. Walaupun sama-sama infeksi saluran pernapasan biasa tidak membuat napas menjadi pendek.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here