Friday, 26 April 2024
HomeBeritaKenali Efek Samping Vaksin Booster dan Cara Penanganannya

Kenali Efek Samping Vaksin Booster dan Cara Penanganannya

Bogordaily.net – Pemerintah saat ini sedang menggelar vaksinasi dosis tiga atau booster dengan prioritas kelompok rentan dan lansia. Program vaksinasi itu sendiri sudah dimulai sejak kemarin, Rabu 12 Januari 2022.

Vaksin tersebut diberikan secara gratis kepada masyarakat yang sudah berusia 18 tahun ke atas dan telah melakukan vaksinasi dosis penuh dalam jangka waktu enam bulan.

Adapun merek vaksin yang digunakan untuk booster ada lima, yaitu CoronaVac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna dan Zifivax. Di mana sebelum disuntikkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan pengujian efek samping dari kelimanya.

Berikut berbagai efek sampingnya yang dirilis BPOM saat melakukan kick off pemberian vaksin booster atau dosis tiga kepada kelompok prioritas di 244 kabupaten/kota, Rabu 12 Januari 2022.

1. CoronaVac

BPOM memberikan izin penggunaan darurat Vaksin CoronaVac/Sinovac pada Januari 2021 silam. Di mana ini bersifat ringan-sedang, yaitu seperti reaksi lokal atau nyeri di tempat suntikan, kemerahan dengan tingkat keparahan grade 1-2.

2. Pfizer

Pfizer akan diberikan dengan skema homolog. Adapun beberapa efek sampingnya yaitu rasa nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi dan demam.

3. AstraZeneca

Data keamanan dari vaksin AstraZeneca dapat ditoleransi dengan baik. Efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) vaksin ini dilaporkan bersifat ringan dan sedang.

Adapun efek sampingnya yaitu nyeri di area suntikan, sakit kepala, kelelahan, myalgia, malaise, demam, tubuh menggigil, mual hingga atralgia (nyeri atau kaki pada sendi).

4. Moderna

Vaksin booster Moderna diberikan setengah dosis setelah 6 bulan dosis lengkap dan khusus untuk 18 tahun ke atas. Kenaikan respons imun antibodi netralisasi mencapai 12,99 kali setelah pemberian dosis booster homolog vaksin Moderna.

Adapun efek samping yang paling banyak dilaporkan dari vaksin ini yaitu nyeri di tempat suntikan, demam, pegal dan mual.

5. Zifivax

Vaksin booster diberikan satu dosis setelah 6 bulan dosis lengkap dan khusus untuk 18 tahun ke atas. Peningkatan titer antibodi netralisasi lebih dari 30 kali pada subyek yang telah mendapatkan dosis primer Sinovac atau Sinopharm.

Efek samping kerap muncul dari vaksin ini adalah nyeri pada tempat suntikan, sakit kepala, kelelahan, demam, nyeri otot, batuk mual, serta diare dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2.

Penanganan Booster

Untuk mencegah timbulnya efek samping, biasanya tenaga kesehatan akan melakukan screening kesehatan terhadap orang yang akan divaksin. Screening dilakukan sesaat sebelum penyuntikan dengan tujuan untuk mengetahui apakah orang yang akan divaksin bisa menerima vaksin atau tidak.

Screening juga dapat menjadi cara untuk mencegah efek samping yang berbahaya. Bila mengalami efek samping setelah vaksinasi dosis ketiga, sebaiknya tidak lantas panik.

Sebab mengutip dari laman Health, ada beberapa tips untuk mengatasi efek samping tersebut, misalnya:

1. Bila terasa nyeri, kompres area suntikan dengan air dingin.

2. Jika demam,mandi dengan air hangat, lalu kompres dahi dengan air hangat pula.

3. Perbanyak minum air putih

4. Lakukan istirahat teratur

5. Minum obat sesuai dengan rekomendasi dokter dan tenaga kesehatan yang menyuntik.***

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here