Wednesday, 1 May 2024
HomeBeritaMasyarakat Kota Bogor Dukung Sikap Ridwan Kamil Desak Arteria Dahlan Minta Maaf

Masyarakat Kota Bogor Dukung Sikap Ridwan Kamil Desak Arteria Dahlan Minta Maaf

Bogordaily.net – Sikap Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menanggapi dan menyesalkan ucapan anggota , yang meminta Kajati memakai saat rapat diganti, mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat di Kota Bogor.

Diketahui lelaki yang hangat disapa Kang Emil itu menyayangkan sikap politisi Partai PDIP itu karena dinilai terlalu berlebihan.

“Jadi saya menyesalkan statemen dari Pak Arteria Dahlan. Masalah bahasa yang sudah ada ratusan tahun (sampai) ribuan tahun menjadi kekayaan nusantara ini, kalau tidak nyaman disampaikan, sesederhana itu,” kata Ridwan Kamil, Selasa 18 Januari 2022.

“Tapi kalau bentuknya meminta untuk diberhentikan jabatan menurut saya terlalu berlebihan. Tidak ada dasar hukum yang jelas (mengatur itu),” lanjut lelaki yang digadang-gadang nyapres pada periode 2024 mendatang itu.

Emil menyebut banyak masyarakat Sunda yang tersinggung atas sikap Arteria Dahlan. Karena itu Kang Emil meminta Arteria Dahlan meminta maaf.

“Jadi saya mengimbau Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf kepada masyarakat Sunda di nusantara ini. Tapi kalau tidak dilakukan, pasti akan bereskalasi, karena sebenarnya orang Sunda itu pemaaf. Jadi saya berharap (permintaan maaf) itu dilakukan,” pintanya.

Kang Emil menilai wajar jika ada celetukan menggunakan bahasa daerah saat rapat. Sebab menurutnya tidak ada rapat yang secara keseluruhan bersifat formal.

“Saya kira tidak ada di rapat yang sifatnya formal dari A sampai Z itu . Yang ada itu ucapan selamat, pembuka pidato kan, ataupun penutup pidato atau di tengah-tengah ada celetukan-celetukan kan, yang saya kira wajar-wajar saja,” kata dia.

Menanggapi sikap Emil, Ketua LSM Jaringan Advokasi Masyarakat Pakuan Padjajaran (JPP) Saleh Nurangga mendukung penuh langkah Ridwan Kamil yang menyesalkan sikap anggota , yang meminta Kajati memakai saat rapat diganti. Menurut Ridwan Kamil, pernyataan Arteria itu sangat berlebihan.

“Setuju dengan statmen Gubernur Jabar. Karena, tidak sepantasnya beliau melakukannya. Kata-kata seperti itu, merupakan perbuatan arogan, kenapa terkadang bahasa daerah lain pun terlontar saat rapat tapi tidak dilakukan teguran. Misalnya, bahasa atau logat Medan atau Jawa bahkan bahasa Inggris. Tidak aneh kan, biasa-biasa saja tuh. Makanya, heran juga kenapa Arteria ini mengeluarkan perkataan tersebut,” tegas Saleh, Rabu 19 Januari 2022.

Saleh menambahkan, diperkirakan apa yang sudah dilakukan Arteria Dahlan tersebut, suatu upaya menyudutkan orang Sunda.

“Saya berharap, beliau meminta maaf atas pernyataannya kepada masyarakat Sunda. Perlu diingat, kita beraneka ragam bahasa dan mereka adalah wakil rakyat yang mewakili masing-masing daerah, tentunya dengan berbagai bahasa. Jadi, tolong harga perbedaan yang ada ini,” tambah dia.

Saleh juga menambahkan kekecewaannya dan meminta Ketua Umum PDIP, Megawati dengan tegas memecat Arteria dengan alasan perilaku dan ucapannya yang sering kali seenaknya.

“Kami menuntut ketua umum PDIP segera memecat yang bersangkutan jika masih ingin memiliki suara di Jabar. Ini juga menyangkut harga diri masyarakat Sunda, kami mendesak Arteria Dahlan segera meminta maaf secara terbuka,” tegasnya.

Sebelumnya, sikap Arteria Dahlan sendiri terjadi saat Komisi III DPR menggelar rapat kerja bersama Kejagung, Senin kemarin. Jaksa Agung ST Burhanuddin juga hadir dalam rapat tersebut.

Awalnya Arteria meminta agar jajaran Kejaksaan Agung bersikap profesional dalam bekerja.

“Saya minta betul kita profesional, saya sama Pak JA (Jaksa Agung) ini luar biasa sayangnya, Pak,” kata Arteria saat rapat kerja.

Arteria lantas menyinggung seorang Kepala Kejaksaan Tinggi yang menggunakan ketika rapat kerja. Dia meminta Jaksa Agung (JA) ST Burhanuddin memecat Kajati tersebut.

“Ada kritik sedikit Pak JA, ada Kajati yang dalam rapat dan dalam raker itu ngomong pakai , ganti Pak itu,” katanya.

Arteria menyayangkan sikap Kajati yang menggunakan saat rapat. Menurutnya, seharusnya Kajati itu menggunakan bahasa Indonesia.

“Kita ini Indonesia pak, jadi orang takut kalau ngomong pakai nanti orang takut ngomong apa dan sebagainya,” ujarnya.

“Kami mohon sekali yang seperti ini dilakukan penindakan tegas,” lanjut dia.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here