Thursday, 25 April 2024
HomeBeritaPemerintah Putuskan Vaksin Booster Pada Januari 2022

Pemerintah Putuskan Vaksin Booster Pada Januari 2022

Bogordaily.net– Pemerintah memutuskan untuk mulai program booster (suntikan dosis ketiga) Covid-19 pada 12 Januari 2022. Booster yang diberikan, tidak bersifat gratis.

Presiden Joko Widodo memutuskan bahwa pemerintah akan memulai program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (booster) pada 12 Januari 2022 mendatang.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, tersebut akan diberikan kepada masyarakat berusia 18 tahun ke atas yang telah mendapatkan dosis kedua dengan jangka waktu lebih dari enam bulan.

“Vaksinasi booster ini juga akan diberikan dengan jangka waktu di atas enam bulan sesudah dosis kedua. Kita identifikasi ada sekitar 21 juta sasaran di bulan Januari yang sudah masuk ke kategori ini,” ujar Menkes dalam keterangannya di Kantor Presiden,yag dikutip dari laman web kepresidenan, Jakarta, pada Senin, 3 Januari 2022, usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.

Budi mengatakan bahwa vaksinasi booster akan diberikan kepada kabupaten/kota yang capaian vaksinasinya telah memenuhi kriteria 70 persen dosis pertama dan 60 persen dosis kedua.

“Jadi sampai sekarang ada 244 kabupaten kota yang sudah memenuhi kriteria tersebut,” ucap Menteri Kesehatan.

Menkes menuturkan, pemerintah telah mengamankan stok booster sekitar 113 juta dosis dari total kebutuhan sebanyak 230 juta dosis.

Terkait jenis yang akan digunakan, akan diputuskan setelah adanya rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Jenis booster-nya nanti akan kita tentukan ada yang homolog atau jenisnya sama, ada yang heterolog jenis vaksinya berbeda. Ya mudah-mudahan nanti akan bisa segera diputuskan tanggal 10 sudah keluar rekomendasi dari ITAGI dan BPOM,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, Menkes kembali mengingatkan kepada seluruh provinsi, terutama bagi provinsi yang belum mencapai target , agar mempercepat dan menghabiskan stok dosis pertama dan kedua yang telah tersedia, terutama bagi provinsi yang belum mencapai target capaian vaksinasi.

“Kemarin di akhir tahun baru yang perlu masih di kejar adalah Kalimantan Barat, Sumatera Barat, Aceh, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat dan Papua. Itu adalah provinsi-provinsi yang belum sampai 70 persen dosis pertama,” ucap Menkes.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here