Wednesday, 1 May 2024
HomeBeritaPertumbuhan Omicron Tidak Gagalkan Pertumbuhan Ekonomi Amerika Serikat

Pertumbuhan Omicron Tidak Gagalkan Pertumbuhan Ekonomi Amerika Serikat

Bogordaily.net–  Varian virus corona terbaru Omicron akan membebani (AS) dalam beberapa bulan ke depan, tetapi tidak membuat keluar dari jalur proyeksi.

Hal itu dikatakan Menteri Keuangan AS Janet Yellen di depan wali kota negara itu pada Rabu, 19 Januari 2022, dalam pertemuan di Washington.

“Benar, Omicron telah menghadirkan tantangan dan kemungkinan akan berdampak pada sejumlah data beberapa bulan mendatang. Namun saya yakin itu tidak akan menggagalkan apa yang telah menjadi salah satu periode pertumbuhan terkuat dalam 1 abad,” kata Yellen, menurut pernyataan yang dirilis menjelang pidatonya, Rabu, 19 Januari 2022.

“Tidak ada yang menjamin semua (situasi). Saya pikir penting bagi kita untuk sadar,” tambah Yellen dalam pidatonya di hadapan Konferensi Wali Kota AS.

“Ada kontrafaktual yang nyata, di mana Omicron menggagalkan pemulihan kita. (Yakni) sebuah skenario di mana varian baru menghalangi kita menuju keadaannya pada Hari Inagurasi 2021 (ketika Joe Biden menjadi presiden),” tuturnya.

Varian Omicron telah menyebabkan lonjakan kasus dan menambah jumlah penduduk yang dikarantina. Akibatnya, banyak orang Amerika kehilangan pekerjaan.

Perusahaan maskapai, misalnya, telah membatalkan ribuan penerbangan sejak Natal 2021 karena kekurangan staf.

Sebagai akibat dari lonjakan Covid-19, pertumbuhan diperkirakan akan melambat pada kuartal I-2022, menurut perkiraan sejumlah ekonom.

Tetapi Yellen akan bersikeras bahwa Rencana Penyelamatan Amerika (ARP) yang disahkan oleh Kongres pada Maret 2021 di bawah dukungan Biden akan menjadi semacam pelindung bagi .

“Bertindak seperti vaksin untuk Amerika, melindungi pemulihan kita dari kemungkinan varian baru,” lanjut Yellen.

Adapun ARP diajukan oleh Biden hanya dalam waktu beberapa minggu setelah menempati jabatan presiden.

“Perlindungan itu tidak lengkap, tetapi sangat kuat. Dan itu mencegah masyarakat dari menderita dampak yang paling parah dari Omicron dan Delta,” katanya. Yellen menekankan bahwa dana darurat sebesar US$ 350 miliar telah disalurkan ke pemerintah daerah.

Tahun pertama pandemi menghancurkan anggaran pemerintah AS. Terjadi pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran dan penerapan cuti kolektif untuk sekitar 1,3 juta pekerja, termasuk guru dan petugas kesehatan yang dianggap sebagai personel penting, kata Yellen.

Tetapi pendanaan tersebut memungkinkan masyarakat untuk lebih mempersiapkan diri melawan dan memerangi Omicron ketika mulai menyebar, tambahnya.***

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here