Monday, 6 May 2024
HomeBeritaAmankah Konsumsi Obat Diet untuk Turunkan Berat Badan? Ini Kata Dokter

Amankah Konsumsi Obat Diet untuk Turunkan Berat Badan? Ini Kata Dokter

Bogordaily.netMenurunkan bagi sebagian orang bukan perkara mudah. Perlu konsistensi menjaga pola makan dan diimbangi dengan olahraga teratur. Namun, beberapa di antaranya mungkin ingin hasil secara instan sehingga memilih mengkonsumsi obat diet yang diklaim bisa menurunkan . Obat diet sebenarnya tidak terlalu buruk, bahkan bermanfaat bila konsumsinya memang berdasarkan anjuran dokter.

Konsultan senior di Departemen Endokrinologi Rumah Sakit Umum Singapura Dr Lee Phong Ching mengatakan bahwa orang yang bisa saja diresepkan obat diet untuk membantu menurunkan .

“Obat penurun dapat diresepkan untuk mereka yang mengalami dan harus digunakan bersama dengan modifikasi gaya hidup melalui diet dan olahraga,” kata Dr Lee, dikutip Suara.com dari Channel News Asia.

Karakteristik didefinisikan dengan Indeks Massa Tubuh atau BMI yang lebih tinggi dari 30. Dokter Lee menyarankan bagi orang yang terlalu hingga menganggu kesehatan memang sebaiknya menjalani diet dengan bantuan dokter.

Dokter residen di DTAP Clinic Dr Shariff Rizwan menyampaikan, biasanya dalam persiapan program diet, dokter akan mengajukan pertanyaan tentang kondisi kesehatan, riwayat penyakut yang dialami, juga terkait manajemen sebelumnya, metode yang digunakan, dan aktivitas harian.

Setelahnya dikonfirmasi dengan pemeriksaan kesehatan, berupa pengukuran tekanan darah, , dan tinggi badan.

“Tes darah mungkin disarankan untuk memastikan pasien tidak memiliki kondisi medis apa pun yang mungkin terkait dengan BMI tinggi sejak awal. Namun, ini mungkin tidak selalu diperlukan untuk semua pasien,” jelas Dr Shariff.

Apabila kondisi tubuh memungkinkan, dokter bisa saja meresepkan obat diet pada akhir konsultasi pertama.

Apakah obat diet itu berhasil dalam menurunkan berat badan? Berdasarkan studi di Singapura yang mengamati penurunan berat badan selama 6 sampai 12 bulan, sebanyak 70 persen pasien yang diberi obat mengalami penurunan berat badan yang efektif, dibandingkan 5 persen pada kelompok plasebo, kata Dr Shariff.

“Sesuai kebanyakan kondisi, manajemen berat badan tidak dapat hanya mengandalkan obat-obatan dan seringkali membutuhkan pola makan sehat dan olahraga juga,” ujar Shariff.***

Ilustrasi berat badan. (Shutterstock/Suara.com)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here