Saturday, 27 April 2024
HomeKota BogorDebut Pertama, Institut Ummul Quro Al-Islami (IUQI) Bogor Putar Film Memilihmu di...

Debut Pertama, Institut Ummul Quro Al-Islami (IUQI) Bogor Putar Film Memilihmu di Bioskop

Bogordaily.net menggelar Nonton Bareng (Nobar) film berjudul ‘Memilihmu' Cinepolis Lippo Plaza Kebun Raya Jalan Malabar 1, RT.03/RW.08, Babakan, Kecamatan Tengah, Kota , Senin 14 Februari 2022.

Dalam acara nonton bareng tersebut, acara dibuka dengan sambutan dari Sutradara Film Memilihmu, Restu Barko. dalam sambutannya, Restu Barko menyampaikan bahwa film Mimilhmu ini merupakan debut pertamanya sebagai sutradara sekaligus penulis dalam genre romance komedi..

“Karena, basicnya komedian jadi membuat tulis ada unsur komedinya. Hal itu karena film romance komedi itu sukai banyak orang. Bukan hanya komedinya saja tapi pesan dakwahnya juga dapat,” kata Sutradara Film Memilihmu Restu Barko kepada Bogordaily.net usai Nobar Cinepolis Lippo Plaza Kebun Raya.

Dari film Memilihmu ini, dirinya berharap pesan-pesan nya bisa terima oleh anak muda. Bahwa pesan film tersebut adalah cinta itu bukan maksiat, akan tetapi yang maksiat itu adalah yang mempermainkan cinta.

Lebih lanjut, Restu Barko menerangkan, untuk tantangan dari film Memilihmu ini adalah semua aktor film ini pertama kalinya mereka memainkan peran dalam sebuah film.

“Sebagai sutradara, saya harus lebih keras juga dan kita syuting hampir 5 Bulan. Sebab, aktor nya sendiri masih kuliah harus menyesuaikan waktunya juga. Dan dari segi penulisan nya harus lebih banyak draf lagi,” terangnya.

“Harapan saya tentunya bisa membuat film lagi, banyak sponsor yang terlibat dan menambah alat-alat baru. Dan semoga saya bisa membuat film berdurasi panjang dan comersil dan bisa di tonton semua di Indonesia,” harapnya.

Pada kesempatan yang sama Pemeran Utama Rizal Almadani menambahkan, menjadi pemeran utama disebuah film layar lebar merupakan pengalaman pertama baginya. Kesulitan disetiap bagian naskah, dirasa cukup sulit. Terlebih, dirinya harus memainkan beberapa emosi sedih dalam setiap adegannya.

“Yang sulit itu, saat naskah nya panjang tapi emosinya sedih, itu susah banget menurut saya,” katanya.***

(Ibnu Galansa Montazery)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here