Bogordaily.net–Kecelakaan maut sebuah bus pariwisata yang menewaskan 13 orang di dekat Bukit Bego, Jalan Dlingo-Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarya meninggalkan cerita pilu. Terlebih sebagian besar jenazah merupakan warga Kedungrejo, Mranggen, Polokarto, Kabupaten Sukoharjo.
Camat Polokarto, Heri Mulyadi mengatakan rencananya jenazah para korban dimakamkan, Senin, 7 Februari 2022 pagi. Di antara 8 jenazah merupakan warga Kedungrejo, Mranggen, Polokarto, Sukoharjo yang akan dimakamkan dalam satu liang lahat di TPU desa setempat.
“Khusus dari Desa Mranggen ada 8 korban yang akan dimakamkan satu liang lahat. Kesepakatan dari pihak keluarga seperti itu,” ujar Heri Mulyadi saat berada di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo, seperti dikutip Suarasurakarta.id.
Heri memaparkan, korban meninggal dunia banyak dari Desa Mranggen mengingat pabrik konveksi tersebut berasal dari desa itu.
“Satu liang lahat itu dari beberapa keluarga. Ada satu kelaurga termasuk suami istri,” tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan maut terjadi di Jalan Dlingo-Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Minggu, 6 Februari 2022 sore menyebabkan 13 orang meninggal dunia serta puluhan lainnya luka-luka.
Kecelakaan tunggal terjadi saat bus pariwisata membawa rombongan karyawan pabrik konveksi PT Adiva asal Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto menuju Pantai Parangtritis.
Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengatakan bus mengalami oleng sejak sebelum melewati turunan di Jalan Dlingo-Imogiri. Bus kemudian menghantam tembok tebing usai sopir banting stir. Kasatlantas Polres Bantul, AKP Gunawan Setiyabudi menyebut hingga kini pihaknya masih menyelidiki kecelakaan itu.
“Kalau kejadiannya bus dari atas lalu turun ke bawah dan menghantam pembatas jalan sampai akhirnya terjadi laka. Dari awal sudah oleng, diduga rem blong,” terang Gunawan.***