Thursday, 25 April 2024
HomeKota BogorKota Bogor Menjadi Salah Satu Kota yang Perduli Terhadap Perubahan Iklim

Kota Bogor Menjadi Salah Satu Kota yang Perduli Terhadap Perubahan Iklim

Bogordaily.net , Kota di Jawa Barat yang intensitas curah hujannya tinggi, masuk menjadi salah satu dari lima kota di Indonesai yang terhadap . Data tersebut, dikeluarkan oleh usat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas Institut Teknologi Bandung (ITB).

Selain , lima kota tersebut yakni Semarang, Surabaya, , Kota Bandung dan Kota Tangerang.

Riset ini merupakan hasil yang belum lama dirilis Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas Institut Teknologi Bandung (ITB) tentang Rating Transformasi Digital dan Kota Cerdas Indonesia 2021.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Deni Wismanto mengatakan, di ada beberapa program peduli terhadap .

“Program-program ini merupakan program Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor secara komprehensif dan melibatkan beberapa instansi,” kata Deni, Senin, 14 Februari 2022.

Deni menyebutkan, beberapa program tersebut antara lain, Program Bogor Lancar (rerouting dan shifting transportasi publik, angkot berbahan bakar gas), Program Bogor Merenah (pembangunan pedestrian dan jalur sepeda, program kampung bersih dan hijau/lomba kebersihan, program benah kampung, program kampung iklim), Program Bogor Tanpa Plastik (Botak), Program TPS3R dan bank sampah, Perogeam Sekolah Adiwiyata, dan Sekolah Berbudaya Lingkungan.

Terpisah, Ketua Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas ITB, Prof Suhono Harso Supangkat, menjelaskan, penilaian pada kategori peduli iklim ini, dilakukan secara khusus untuk mengetahui dukungan kota dalam menghadapi permasalahan . Dimana ini berdampak pada panasnya permukaan bumi yang berasal dari peningkatan kadar CO2 atau karbon dioksida.

Suhono menyebutkan, indikator yang menjadi tolok ukur riset antara lain dukungan penggunaan energi terbarukan, meminimalisir kendaraan, dan pengelolaan lingkungan. Selain itu kata dia, riset juga menilik soal substitusi energi, implementasi kendaraan hemat energi, penggunaan kendaraan umum, penambahan ruang terbuka hijau.

“Tolok ukur itu semua digunakan untuk melihat seberapa jauh suatu kota dapat mengelola berbagai sumber daya secara efektif dan efisien,  menyelesaikan berbagai masalah, serta memberikan layanan yang dapat meningkatkan kualitas hidup warganya,” ujarnya.

Dia menekankan, kota menjadi objek riset karena dewasa ini urbanisasi masyarakat sudah tak terbendung. Akibatnya, kepadatan di perkotaan tak bisa dielakkan.

“Kepadatan di kota itu membuat kondisi gas karbon tidak terkontrol, sehingga mempengaruhi iklim,” pungkasnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here