Monday, 20 May 2024
HomeBeritaDigempur Rusia, Pengungsi Ukraina Tembus 1,5 Juta Jiwa

Digempur Rusia, Pengungsi Ukraina Tembus 1,5 Juta Jiwa

Bogordaily.net–Sejak menginvasi , jumlah pengungsi terus bertambah. Diperkirakan sudah 1,5 juta warga mengungsi hingga, Minggu, 6 Maret 2022 atau hari ke-11.

Pemerintah Ukraina kini mendesak negara-negara Barat untuk membantu mereka dengan menambah lebih banyak sanksi dan pasokan senjata.

Dilansir CNN Indonesia dari Reuters, Moskow dan Kyiv saling menyalahkan atas kegagalan kesepakatan gencatan senjata pada Sabtu, 5 Maret 2022.

Kegagalan tersebut membuat warga sipil harus bergegas keluar dari Mariupol dan Volnovakha, dua kota selatan yang dikepung oleh pasukan . Warga Ukraina yang mampu melarikan diri kini memilih ke negara tetangga seperti Polandia, Rumania, dan Slovakia.

Badan PBB untuk pengungsi (UNHCR), sebelumnya mencatat lebih dari 1,2 juta orang mengungsi dari Ukraina. UNHCR menyatakan lebih dari setengahnya mengungsi ke Polandia yang berbatasan langsung dengan Ukraina.

Sisanya melarikan diri ke negara tetangga termasuk Hungaria, Slovakia, Moldova dan Rumania.

Di sisi lain Presiden Ukraina Volodymyr Zelenski memerintahkan warganya untuk mempertahankan rumah mereka di tengah gempuran tak kunjung henti dari .

“Pertahankan dirimu dan rumahmu, jika tidak akan mengambil rumah dan nyawamu,” kata Zelensky.

Ia mengatakan saat ini warga Ukraina dari berbagai macam golongan telah bersatu dan bertahan dari serangan . Dengan optimisme, Zelensky menyebut negaranya akan dibangun kembali kelak.

Ia juga menyebut protes yang dilakukan warganya adalah bentuk kepahlawanan tersendiri di tengah invasi yang dilakukan . Bentuk perlawanan ini disebut Zelensky sebagai pembuktian bahwa pendudukan adalah sesuatu yang tidak dapat diterima.

“Setiap jengkal tanah yang dimenangkan kembali oleh protes adalah langkah menuju kemenangan kita,” ujarnya.

Zelensky kemudian mengajak warganya untuk lebih aktif dan ‘menyerang' dengan protes di jalan. Hal tersebut untuk membuat musuh mereka segera meninggalkan Ukraina.

Sementara itu Pemerintah Ukraina belum bisa mengevakuasi warga sipil dari Kota Mariupol karena masih terus menembaki wilayah tersebut. Warga sipil yang terkepung belum bisa meninggalkan kota.

“Konvoi evakuasi dengan penduduk lokal tidak pernah bisa meninggalkan Mariupol hari ini: mulai mengumpulkan kembali pasukan mereka dan menembaki kota dengan berat. Sangat berbahaya untuk mengevakuasi orang dalam kondisi seperti itu,” kata Kepala Administrasi Wilayah Donetsk, Pavlo Kyrylenko lewat akun Facebook, Minggu, 6 Maret 2022. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here