Friday, 3 May 2024
HomeKota BogorKadis PUPR Akui Tak Terima Usulan BTT untuk Jalan Longsor di Mulyaharja

Kadis PUPR Akui Tak Terima Usulan BTT untuk Jalan Longsor di Mulyaharja

Bogordaily.net – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) , Chusnul Rozaqi mengaku tidak menerima surat usulan () dari aparatur kecamatan maupun kelurahan terkait perbaikan jalan longsor yang ada di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan.

Sehingga, kata dia, tidak ada rencana pembangunan atau perbaikan jalan longsor tersebut di tahun 2022 ini.

“Enggak, enggak ada perbaikan jalan longsor tahun ini untuk di Bogor Selatan (Mulyaharja, red). Kan kalau itu, usulannya ketika ada bencana dan usulannya harus di bulan Maret 2021, sedangkan yang di Bogor Selatan itu bulan Mei, sehingga belum bisa dimulai tahun ini. Jadi kalau untuk memulai ya di tahun 2023,” ungkap Chusnul saat dikonfirmasi Bogordaily.net, Kamis, 17 Maret 2022.

Selain itu, lanjut Chusnul, untuk itu bisa diusulkan berapapun nilainya. Tetapi, dirinya menegaskan, bisa diusulkan kalau ada bencana lagi, kemudian usulkan dari wilayah ke BPBD.

“Jadi itu ya, diusulkan dulu dari wilayah ke BPBD, setelah itu kita lakukan survei secara teknis untuk dilakukan pengerjaannya,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Jalan Siunting atau Jalan Lembur Sawah, yang berlokasi di RT 03/RW 02, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan sudah satu tahun dalam kondisi longsor dan kini belum juga diperbaiki oleh Pemerintah melalui dinas terkait.

Padahal, jalan tersebut merupakan akses satu-satunya warga di Kampung Lembur Sawah untuk hilir mudik dari satu tempat ke tempat lain. Namun apa daya, dengan kondisi seperti itu warga pun harus ekstra hati-hati saat melintas.

Berdasarkan pantauan Bogordaily.net, Senin sore, 14 Maret 2022, terlihat longsoran di jalan itu nyaris menghabisi setengahnya dari ruas jalan tersebut.

Kemudian, terlihat juga dari longsoran jalan itu mengikis hingga kadalaman 12 meter dengan panjang kurang lebih 10 meter, dan lebar sekitar 2 meter.

Menurut penuturan warga setempat, Cucun (51 tahun), longsor yang terjadi di wilayahnya itu sudah ada satu tahun yakni di tahun 2021.

Namun dirinya tidak tahu percis bulan apa longsor tersebut terjadi. Yang pasti dibenak dirinya, longsor itu terjadi satu hari setelah ada pengaspalan jalan dan terjadi pada malam hari, sekitar pukul 21.30 WIB.

“Kalua bulannya saya lupa. Tapi saat kejadian, terjadi satu hari setelah selesai pengaspalan,” ungkap Cucun kepada Bogordaily.net, di lokasi kejadian.

Cucun yang juga menjabat Ketua RT03 itu pun menjelaskan, kejadian longsor ini disebabkan karena kontur tanah yang labil, kemudian disebabkan pula setelah adanya pengaspalan yang kemungkinan beban menjadi lebih berat yang disertai hujan saat kejadian.

“Kalau kita lihat kedalamannya itu kurang lebih 12 meter, kemudian panjang longsoran sekitar 10 meter dan lebarnya sekitar 2 meter. Terus dibawahnya itu ada kali yaitu kali Cinala yang mengalir ke daerah Cibereum hingga kawasan BNR,” terangnya.

Selain itu, Cucun juga membeberkan, pasca kejadian aparatur wilayah mulai tingkat kelurahan hingga kecamatan sudah meninjau lokasi. Bahkan, dinas terkait sudah melihat langsung kondisi jalan yang longsor ini. Namun, usai ditinjau jalan longsor ini belum ada kepastian kapan akan diperbaiki kembali.

Masih kata dia, dengan longsor jalan ini membuat warga was-was dan hati-hati saat melintas, apalagi untuk kendaraan roda empat.

“Ini akses satu-satunya warga untuk melintas, jadi kami berharap jalan yang longsor ini seger diperbaiki, agar masyarakat terutama yang memiliki kendaraan bisa lebih nyaman saat melintas,” harapnya.

Terpisah, Camat Bogor Selatan Hidayatulloh mengatakan, jalan longsor di Lembur Sawah ini terjadi pada Mei tahun 2021 lalu. Namun pasca kejadian, pihaknya mengaku tidak tinggal diam melainkan langsung membuat laporan sekaligus mengusulkan bantuan melalui program Bantuan Tak Terduga ().

Tetapi, kali itu, lanjut Camat, apa yang diusulkan tidak bisa diintervensi melalui program tersebut lantaran setelah di cek dan dihitung oleh tim konsultan dari PUPR membutuhkan biaya yang cukup besar yakni hampir Rp 1 miliar, sehingga harus melalui proses lelang dan rencananya akan diperbaiki di tahun 2022 ini oleh .

“Jadi waktu 2021 itu sudah kita usulkan, tapi kata Pak Chusnul (Kepala Dinas PUPR) ini harus melalui proses lelang, jadi kemungkinan dianggarkan tahun 2022 ini,” kata Hidayatulloh.

Namun begitu, sambung Hidayatulloh, dirinya belum bisa memastikan atau belum mendapat informasi lebih lanjut kapan jalan longsor ini kembali diperbaiki. Tetapi, kata dia, berdasarkan informasi dari dinas terkait akan diperbaiki di tahun ini juga.

“Jadi kami aparatur wilayah sifatnya menunggu dan mudah-mudahan rencana perbaikan di tahun 2022 ini bisa terealisasikan dengan baik,” pungkasnya.*

(Heri Supriatna)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here