Friday, 26 April 2024
HomeBeritaOmicron Siluman Disebut Lebih Menular, Kenali Gejalanya!

Omicron Siluman Disebut Lebih Menular, Kenali Gejalanya!

Bogordaily.net–Sebuah subvarian dari varian atau disebut BA.2 alias tampaknya telah mengambil alih di negara-negara tertentu. Menurut penelitian, subvarian baru ini bisa 1,5 kali lebih menular daripada varian pendahulunya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan varian masuk dalam kategori varian of concern (VoC) atau varian yang diwaspadai, ini berlaku pula pada garis keturunannya. Sehingga, subvarian yang dikenal dengan ini harus terus dianggap sebagai VoC.

Melansir Suara.com dari Medical News Today, varian dikenal juga sebagai atau BA.2 atau “stealth” . Subvarian ini menyebar dengan cepat di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Denmark. Dinamakan karena subvarian ini tidak memiliki mutasi khusus, yang berarti tes PCR tidak dapat membedakannya dari varian umum lainnya.

Para ilmuwan juga harus mengurutkan genomnya untuk mengidentifikasinya. Sebuah survei infeksi SARS-CoV-2 di Denmark telah menemukan bahwa BA.2 lebih menular daripada varian yang sebelumnya dominan, yang dikenal sebagai BA.1. Vaksinasi memberikan perlindungan yang lebih sedikit terhadap BA.2 dibandingkan dengan BA.1, tetapi individu yang tidak divaksinasi tetap yang paling rentan terhadap infeksi. Dibandingkan dengan BA.1, individu dengan infeksi BA.2 yang sudah vaksinasi lebih kecil kemungkinannya untuk menularkan virus.

Mutasi dalam genom telah memungkinkan varian untuk menghindari beberapa kekebalan yang ditawarkan oleh vaksinasi atau infeksi SARS-CoV-2 sebelumnya. Omicron juga lebih menular daripada varian sebelumnya, termasuk Delta, yang memungkinkannya menjadi varian paling luas di seluruh dunia.

Jadi berita bahwa subvarian Omicron yang lebih menular, yang disebut BA.2 , menyebar dengan cepat di beberapa negara, termasuk AS, Inggris, dan Denmark, telah menimbulkan kekhawatiran.

Sejumlah penelitian menyebutkan subvarian baru ini bisa 1,5 kali lebih menular daripada varian pendahulunya. Namun, gejala yang ditimbulkan subvarian ini tidak lebih parah. Adapun Omicron terdiri dari tiga garis keturunan evolusioner yang berbeda , yang disebut BA.1, BA.2, dan BA.3, yang berpisah dari nenek moyang yang sama.

Seperti strain asli Omicron, BA.1, para ilmuwan saat ini tidak khawatir bahwa infeksi Omicron “siluman” akan menunjukkan gejala yang berbeda dari versi sebelumnya dari SARS-CoV-2.  Adapun gejalanya yakni demam atau kedinginan, batuk, kelelahan, sesak atau kesulitan bernapas, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, hilangnya indra perasa atau bau baru, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, mual atau muntah, diare.

Jika mengalami gejala seperti di atas, segera konsultasikan ke dokter dan tetap patuhi protokol kesehatan serta jangan lupa vaksinasi booster.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here