Monday, 29 April 2024
HomeNasionalRizal Ramli: G20 Ujian Kepemimpinan Jokowi Hadapi Konflik Rusia-Ukraina

Rizal Ramli: G20 Ujian Kepemimpinan Jokowi Hadapi Konflik Rusia-Ukraina

Bogordaily.net– Indonesia akan menjadi tuan rumah sekaligus presidensi Group of Twenty () 2022. Ekonom senior Rizal Ramil menilai menjadi momen untuk menguji kemampuan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Terlebih diundangnya Presiden Rusia Vladimir Putin yang masih menghadapi konflik dengan Ukraina mendapat tentangan Amerika dan sekutunya hingga menuai polemik.

Rizal Ramli menjelaskan, tetap diundangnya Presiden Rusia membuat Presiden Amerika Joe Biden memberikan ancaman kepada Indonesia. Namun, diundang atau tidak diundangnya Rusia tetap akan menjadi polemik tersendiri.

“Rusia diundang bisa ramai, dan Rusia tak diundang juga bisa ramai. Ini sebagai tes kepemimpinan (Jokowi) itu saat situasi sulit ini. Nah, punya kemampuan enggak Jokowi mengatasi hal ini?” ujar Rizal Ramli saat di Tasikmalaya, Senin, 28 Maret 2022 sebagaimana dilansir dari Merdeka.com.

Pria yang disapa RR ini menerangkan, Amerika dipastikan akan memberikan desakan terhadap Indonesia yang menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) agar tidak mengundang Putin.

Seperti diketahui, saat ini Indonesia tetap mengundangnya dalam KTT di Bali pada 15-16 November 2022 mendatang.

ini kan Presiden Amerika Joe Biden ngancam Indonesia. Ancamannya yaitu satu keluarkan Rusia dari . Kalau enggak, (Indonesia) harus undang Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, rencana kedatangan Putin pada KTT di Bali menuai reaksi. Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, meminta Indonesia menolak kedatangan Putin jika benar akan KTT .

“Kehadiran (Putin) di acara internasional mana pun berarti penghinaan terhadap demokrasi, martabat manusia, dan supremasi hukum. Kami menyerukan seluruh negara demokratis untuk membantu menyelamatkan dunia dari diktator Putin yang kejam. Boikot Rusia dan Putin dalam semua kemungkinan platform internasional,” kata Hamianin melalui pernyataan yang dikutip dari CNNIndonesia.com.

Hamianin mendesak seluruh negara demokrasi untuk berkontribusi, dalam bentuk apapun, demi mengakhiri kejahatan perang di Ukraina.

Terpsah, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendesak Rusia harus dikeluarkan dari . Hal ini mencuat selama pertemuan Biden dengan para pemimpin dunia di Brussel, Belgia pada Kamis lalu.

“Jawaban saya adalah iya, tergantung ,” jawab Biden ketika ditanya apakah Rusia harus dikeluarkan dari kelompok negara perekonomian terbesar itu, dilansir Reuters.

Menurut Biden, jika negara-negara seperti Indonesia dan lainnya tidak sepakat untuk mengeluarkan Rusia, lalu menurutnya, Ukraina harus diizinkan untuk menghadiri pertemuan tersebut.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, sebelumnya mengatakan Putin berencana menghadiri KTT G20 yang akan diadakan di Bali pada akhir 2022 mendatang.

“Tergantung pada situasi, sejauh ini dia (Putin) mau datang ke KTT G20,” kata Vorobieva pada jumpa pers di Jakarta, Rabu, 23 Maret 2022 lalu.

“Indonesia menjadi presiden G20 bukan untuk membahas masalah krisis Rusia-Ukraina, tapi lebih kepada meningkatkan ekonomi global dan masalah lainnya. Mengeluarkan Rusia (dari G20) tidak akan membantu perekonomian global,” jelasnya.(Gibran)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here