Sunday, 5 May 2024
HomeBeritaSetelah Sembuh dari Covid-19, Seperti Ini Kondisi Organ Paru

Setelah Sembuh dari Covid-19, Seperti Ini Kondisi Organ Paru

Bogordaily.net–Salah satu efek serangan Covid-19 adalah penurunan kualitas paru. Bagi penderitanya, kondisi tersebut membuat banyak penyitas Covid-19 yang merasa khawatir organ parunya tidak bisa normal seperti sedia kala.

Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan RSPI Pondok Indah, dr. Amira Anwar, Sp.P, FAPSR, menjelaskan kerusakan paru berisiko tinggi terjadi pada yang alami penurunan saturasi oksigen.

Saturasi oksigen adalah nilai kadar oksigen dalam darah atau SaO2. Adapun saturasi oksigen orang dewasa dikatakan aman jika persentasenya 95 hingga 100 persen.

Menurut dr. Amira, jika pasien sudah sampai mengalami penurunan saturasi oksigen, maka ini menandakan adanya inflamasi yang parah akibat infeksi virus SARS CoV 2 penyebab sakit Covid-19.

“Hal inilah yang mengakibatkan kerusakan pada dinding kantung udara paru-paru sehingga membuat pasien sesak napas dan mengalami pneumonia parah atau acute respiratory distress syndrome (ARDS),” ujar dr. Amira melalui keterangan yang dilansir dari Suara.com.

Dokter Amira menambahkan, saat kondisi tersebut terjadi, pasien sudah harus mendapatkan alat bantu napas ventilator agar membantu menurunkan risiko gagal napas atau kesulitan bernapas.

Namun lanjut dia, kondisi kerusakan paru akibat pneumonia atau infeksi saluran pernapasan karena bakteri, biasanya pasien akan sembuh tanpa adanya kerusakan paru yang lama, tetapi kondisi ini berbeda pada infeksi paru karena Covid-19.

“Pneumonia yang disebabkan oleh Covid-19, bisa berkembang menjadi pneumonia parah. Bahkan setelah penyakit berlalu, cidera paru-paru akibat Covid-19 dapat menyebabkan kesulitan bernapas yang mungkin membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk membaik,” jelasnya.

Lebih lanjut dr. Amira mengatakan untuk meminimalisir kerusakan paru sudah seharusnya dilakukan. Dia pun memberikan beberapa tips untuk cegah kerusakan paru di masa pandemi.

Pertama patuhi protokol kesehatan. Menurut dr. Amira, melalui penerapan protokol kesehatan seperti menjaga kebersihan tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas jadi pencegahan terbaik dari terpapar virus maupun bakteri yang bisa menyerang saluran napas, termasuk paru.

“Apalagi jika Anda memiliki penyakit komorbid. Seseorang dengan komorbid sebaiknya sebisa mungkin mengelola dengan baik masalah kesehatannya. Jaga kadar gula darah agar tetap terkontrol, rutin meminum obat apabila ada masalah jantung, dan lain sebagainya,” jelasnya.

Kemudian jalani pola makan dan hidup sehat dengan mengonsumsi air putih dan konsumsi makanan bergizi seimbang untuk menjaga kesehatan dan imunitas tubuh secara menyeluruh.

“Hidrasi yang tepat dapat mempertahankan volume darah dan selaput lendir yang sehat dalam sistem pernapasan. Hal ini dapat membantu tubuh melawan infeksi dan kerusakan jaringan dengan lebih baik,” ujar dr. Amira.

Cara berikutnya adalah menghindari rokok baik menggunakan rokok konvensional, elektrik, maupun jadi perokok pasif yang terpapar asap rokok, termasuk juga polusi udara yang bisa membuat kinerja paru semakin berat.

Terkahir kata dia lakukan vaksinasi Covid-19. Sebab dengan vaksinasi meskipun tidak bisa mencegah 100 persen tertular Covid-19, tetapi dengan bisa menurunkan derajat keparahan. Sehingga jika terinfeksi Covid-19 tidak akan bergejala berat.

“Jangan lupa, lakukan vaksinasi Covid-19 dan lengkapi hingga boosternya, untuk semakin memperkuat imunitas,” tutupnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here