Sunday, 5 May 2024
HomePolitikAmien Rais Kritik Keras! Sebut Duet Jokowi-Luhut Harus Berakhir 2024

Amien Rais Kritik Keras! Sebut Duet Jokowi-Luhut Harus Berakhir 2024

Bogordaily.net–   kembali melontarkan kritikan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kali ini Ketua Majelis Syuro Partai Ummat itu menilai Jokowi dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia (Menko Marves) harus selesai jabatannya pada Oktober 2024 alias tidak boleh diperpanjang.

“Duet Jokowi – Luhut yang saat ini menjadi simbol dan substansi rezim berkuasa, sesungguhnya harus berakhir pada Oktober 2024,” kata dilansir Suara.com melalui chanel YouTube Official, Sabtu, 2 April 2022.

Pendiri Partai Amanat Nasional itu mengatakan duet Jokowi-Luhut tidak boleh megupayakan cara-cara Orde Baru demi tujuan politik.

“Tidak boleh lagi dua oknum ini menggerakkan berbagai cara, tekad ala Orde Baru itu,” sambungnya.

Lebih lanjut Amien mengatakan, hingga kini ia masih mengingat bagaimana rezim Orde Baru menggunakan beragam cara untuk menekan hingga membodohi rakyat demi tujuan politik belaka. Selanjutnya, sama seperti Orde Baru, salah satu ciri rezim Jokowi – Luhut kekinian mengidap suatu ketakutan, selalu merasa tidak aman.

“Saya ingatkan, bahwa rezim Jokowi – Luhut, karena ambisi kekuasaannya itu menjadi sebuah rezim paranoid. Cirinya adalah rasa tidak pernah secure, aman,” kata dia.

Amien pun mengaku prihatin dan merasa kasihan terhadap asosiasi-asosiasi dimanfaatkan demi kepentingan politik.

Seperti diketahui, Asosiasi Pemerintah Daerah Seluruh Indonesia (Apdesi) menyatakan siap mendukung Jokowi melanjutkan kekuasaan menjadi 3 periode. Hal itu dinyatakan seusai acara Silatnas Apdesi yang dihadiri Jokowi – Luhut.

“Saya kasihan melihat keadaan kita sekarang ini, mengerahkan seluruh lurah se-Indonesia. Mungkin nanti asosiasi-asosiasi tertentu seperti petani, nelayan, buruh, pegawai negeri, pensiunan ini pensiunan ini, dan lain-lain,” ujarnya.

Amien juga menilai, mobilisasi massa untuk kepentingan politik seperti itu merupakan cara-cara yang tidak subtantif untuk demokratisasi.

“Karena apa? karena ini sangat artificial, ya seperti balon. Kelihatannya besar, tapi jika terkena jarum kecil saja sudah kempes, jatuh, dan kemudian flat,” katanya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here