Sunday, 19 May 2024
HomeBeritaDitolak Sana-Sini, Rusia Serahkan Izin Putin Hadiri KTT G20 ke Indonesia

Ditolak Sana-Sini, Rusia Serahkan Izin Putin Hadiri KTT G20 ke Indonesia

Bogordaily.net–  Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada Oktober 2022 mendatang menyedot perhatian lantaran Presiden Vladimir Putin berencana hadir dalam pertemuan tersebut. Negara Barat gencar melayangkan ketidaksenangan jika berpartisipasi dalam rangkaian KTT G20 tahun ini imbas dari invasi Moskow ke Ukraina.

Negara-negara yang menolak kehadiran Putin di antaranya Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, dan Polandia.

Menanggapi penolakan tersebut, Kantor Kepresidenan atau Kremlin mengatakan mereka akan membuat keputusan apakah Putin akan hadir dalam KTT G20 tahun ini atau tidak. Keputusan itu bergantung situasi yang berkembang.

“Kami akan klarifikasi ini, bagaimana pun juga, Indonesia yang menjadi penyelenggara,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dalam jumpa pers di Moskow seperti dikutip dari CNN Indonesia.com, Kamis, 7 April

Dilansir Reuters, komentar itu diutarakan Peskov menanggapi pernyataan wartawan soal respons terhadap desakan beberapa negara agar Putin tak diundang dalam KTT G20 tahun buntut invasinya ke Ukraina.

Negara Barat terus melayangkan ketidaksenangan jika berpartisipasi dalam rangkaian KTT G20 tahun ini imbas dari invasi Moskow ke Ukraina.

Sejumlah negara seperti bahkan sudah mewanti-wanti soal rasa keberatan mereka kepada Indonesia jika hadir dalam pertemuan-pertemuan kelompok tersebut. Hal itu pun membuat posisi Indonesia sebagai Ketua G20 tahun ini terus terdesak.

Amerika Serikat bahkan mengancam tak akan menghadiri pertemuan G20 jika delegasi tetap hadir.

Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, telah menegaskan posisinya kepada para Menteri Keuangan di G20, terutama Indonesia selaku ketua G20 di periode ini.

“Presiden Joe Biden telah menjelaskan dan saya tentu setuju dengannya bahwa kami tidak bisa bersikap biasa saja terhadap di lembaga keuangan mana pun,” kata Yellen dikutip Reuters.

“Dia (Biden) meminta dikeluarkan dari G20, dan saya telah menjelaskan ke rekan saya di Indonesia bahwa kami tak akan berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan (G20) jika hadir di sana,” ujarnya menambahkan.

Hingga kini, Indonesia belum mengambil keputusan menanggapi konflik Rusia vs Ukraina sebagai presiden negara kelompok G20 tahun ini, terutama soal nasib kehadiran negeri beruang merah dalam forum tersebut.

Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika sekaligus tim jubir pemerintah untuk G20, Dedy Permadi, mengatakan Indonesia perlu hati-hati menyikapi konflik Rusia vs Ukraina sebagai ketua kelompok itu.

“Isu Rusia dan Ukraina tentu saat ini sedang kami dalami dan kemudian akan kami sampaikan di dalam forum lain ketika waktunya sudah sampai,” ujar Dedy dalam konferensi virtual.

“Kita sebagai presidensi agar merespons seperti apa dan tentu akan kami sampaikan kepada masyarakat jika nanti sudah tiba waktunya,” sambungnya.

Di sisi lain juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, meminta masyarakat untuk tak berspekulasi menanggapi pernyataan Amerika Serikat yang tak ingin datang ke pertemuan G20 jika Rusia diundang.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here