Monday, 29 April 2024
HomeNasionalMalaysia Mau Ajukan Reog Ponorogo ke UNESCO, Ini yang Dilakukan Indonesia

Malaysia Mau Ajukan Reog Ponorogo ke UNESCO, Ini yang Dilakukan Indonesia

Bogordaily.net- Pemerintah Malaysia berencana mengajukan kesenian sebagai kebudayaan negaranya ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

“Untuk Reog, Negara Malaysia rencananya mau ajukan juga, maka dari itu kita harus lebih dulu. Karena ini kan sudah menjadi budaya dan warisan kita,” kata Muhadjir dalam keterangan resmi Kemenko PMK yang dikutip dari CNN , Selasa, 5 April 2022.

Terkait rencana tersebut, Muhadjir meminta agar pemerintah Ponorogo, Jawa Timur secepatnya mengusulkan kesenian agar diakui oleh UNESCO. Terlebih lagi, merupakan budaya khas . Ia juga meminta mempersiapkan data-data pendukung yang diperlukan.

Muhadjir turut mengajak seluruh masyarakat untuk turut mendukung menjadi budaya bersifat tak benda di UNESCO.

“Saya mendukung penuh Reog diusulkan menjadi budaya tak benda di UNESCO. Saya upayakan supaya berhasil dan bisa menjadi kebanggaan, bukan hanya bagi masyarakat Ponorogo tapi juga seluruh ,” kata Muhadjir.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Didik Suhardi mengatakan berkas pengusulan dan kelengkapan Reog telah diterima oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek.

Bahkan, berkas itu telah diajukan kepada Sekretariat ICH UNESCO pada tanggal 31 Maret 2022. Berkas itu diajukan beserta nominasi lainnya, yakni Tempe, Jamu, Tenun dan Kolintang.

“Secara kesiapan video foto dan dokumen sudah disiapkan Kabupaten Ponorogo. Sebelumnya juga sudah diterima oleh Kemendikbud, tapi sampai hari ini belum ada pengumuman lagi,” kata Didik.

Terpisah, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengaku telah memberikan penjelasan terkait penggunaan bulu merak dan kulit harimau dalam kesenian saat sesi seleksi wawancara dengan UNESCO.***

(Muhammad Rizki Maulana)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here