Tuesday, 30 April 2024
HomeKabupaten BogorMenderita Gizi Buruk, Bocah di Cigudeg Bogor Meninggal Dunia

Menderita Gizi Buruk, Bocah di Cigudeg Bogor Meninggal Dunia

Bogordaily.net – Menderita seorang bocah berusia 2 tahun yang menderita dan meningitis di Kampung Cisarua RT 01 RW 07, Desa Banyuresmi, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang.

Yang lebih memprihatinkan almarhumah yang merupakan anak ke 3 dari pasangan Waludin (37) dan Wati (35) saat meninggal dibawa pulang dari RS ke rumah menggunakan mobil Losbak.

“Setelah di rawat, anak saya dinyatakan meninggal dunia oleh dokter di RSUD Leuwiliang pada, Jumat 22 April 2020, kemudian kami bawa pulang dengan menggunakan mobil losbak (Mobil bak terbuka) tidak menggunakan mobil ambulance, dan kami sudah mengikhlaskannya,” ungkap Waludin kepada wartawan pada, Minggu (24/04/2022).

Sementara, menurut Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kecamatan Cigudeg Usup mengatakan, dirinya sempat membawa balita tersebut ke RSUD Leuwiliang pada, Kamis, 14 April 2022, agar balita tersebut mendapatkan penanganan medis dan sempat dirawat selama sembilan hari.

“Kami sudah berupaya baik dengan bidan desa maupun dengan pihak RSUD Leuwiliang untuk menyelamatkan anak tersebut,” katanya.

Tetapi, saat di RSUD Leuwiliang, Usup mengaku, sempat kesulitan untuk berkomunikasi dengan kepala desa maupun dengan sekertaris desa (Sekdes), perihal ada anak warga yang meninggal dunia di rumah sakit, bahkan sampai saat ini dia belum juga berkomunikasi dengan Kades maupun Sekdes.

“Waktu di rumah sakit, TPID minta menghubungi Sekdes ataupun Kades untuk bertanya, apakah betul anak tersebut merupakan warganya. Kami mempertanyakan ada warga yang sedang di rawat di rumah sakit tetapi kok Sekdes maupun Kadesnya tidak mengetahui,” cetusnya.

Ditempat yang sama, Ketua RT 01 RW 07 Pardi mengaku, belum melaporkan kepada sekdes maupun kades karena sulit dihubungi.

“Bahkan rumah kepala desa nya saja saya tidak tau ada dimana, karena saya baru menjabat sebagai ketua RT 3 bulan lalu menggantikan ketua RT sebelumnya yang diganti karena tidak mau di vaksin,” katanya.

Menanggapi hal itu, Sekdes Banyuresmi Riski Abdilah Akbar membenarkan hal tersebut. Bahkan di wilayahnya terdapat sekitar 5 orang pasien penderita .

“Tetapi ini sudah terjadi, nanti akan kita santuni, memang belum kita santuni karena menunggu perintah dari atasan (Kades),” kata Sekdes. Ruslan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here