Bogordaily.net– Jelang pemilihan presiden (pilpres) 2024 sejumlah parta politik sudah melancarkan manuver. Pengamat politik Tony Rosyid bahkan menilai PPP dan PKB terlihat sedang bersaing mengamankan suara warga Nahdlatul Ulama (NU).
Sebab, warga NU menjadi lumbung suara yang cukup menjanjikan untuk modal di Pilpres 2024 bagi keduanya.
“Sejak Orde Reformasi, lahirnya PKB menjadi pesaing terberat untuk PPP. PKB yang mengklaim sebagai partainya “wong NU” menjadi ancaman cukup serius bagi masa depan PPP,” kata Tony dikutip Wartaekonomi.co.id dari GenPI.co.
Menurut Tony, persaingan cukup ketat antar dua partai itu terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sebab, jumlah warga NU di kedua daerah itu cukup besar.
“Jawa Tengah ada 27 juta pemilih dan Jawa Timur memiliki 30 juta pemilih. Dua wilayah ini, selain padat penduduk, merupakan basis kaum Nahdliyin,” jelas Tony.
Lebih lanjut menurut Tony, untuk bersaing dengan PKB, PPP mesti menggarap NU kultural dan NU struktural. Untuk NU kultural, kedua partai tersebut perlu membangun relasi fungsional dengan basis-basis di pesantren-pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Langkah kedua, merekrut tokoh-tokoh NU berpengaruh dan memiliki basis massa untuk menjadi caleg PPP, baik di daerah maupun pusat. Ini akan lebih efektif manakala PPP menyiapkan logistiknya,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Pemilu 2024 bakal digelar pada 14 Februari 2024 mendatang. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar disorot lantaran mewacanakan pemilu 2024 ditunda. Sejumlah pihak bahkan menyatakan penolakan mesti ada pula yang mendukung.
Menurut pria yang disapa Cak Imin ini, hal itu tergantung bagaimana para ketua umum partai politik. Sebab kata dia penundaan Pemilu 2024 dilakukan berdasarkan usulan dan diskusi.
“Kita tunggu reaksi dari ketua-ketua umum seperti apa. Mungkin sekarang para ketua umum sedang mendiskusikan, kalau para ketua umum setuju ya kita jalan, tapi kalau tidak setuju ya susah,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Meski mendapat banyak penolakan, pria yang disapa Cak Imin menyatakan PKB siap maju kapan pun pemilu digelar.
“Ditunda nggak ditunda ya siap kita. Siap tempur,” tegasnya.***