Bogordaily.net – Herry IP, si Naga Api Kunci Kehebatan Ganda Putra Indonesia. Nama panjangnya Herry Iman Pierngadi atau yang akrab disapa Herry IP.
Dia menjadi sosok kunci di balik kesuksesan nomor ganda putra Indonesia. Herry IP punya julukan yaitu, si Naga Api, sukses mengantarkan sederet pasangan ganda putra Indonesia untuk menjadi raja di level internasional.
Setidaknya, dari tangan dingin Herry IP, pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mampu menduduki urutan nomor satu dan dua.
Selain kedua pasangan tersebut, Coach Naga Api juga mulai menyiapkan regenerasi di sektor ganda putra untuk menggebrak dunia.
Beberapa di antaranya adalah Fajar Alfian/M Rian Ardianto, Bagas Maulana/M Shohibul Fikri, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, hingga Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Karena kecermatan dan tangan dingin Herry IP, sederet pasangan ganda putra itu mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.
Profil Herry Iman Pierngadi
Herry Iman Pierngadi mengawali kiprahnya sebagai pelatih di bulu tangkis ketika bergabung di Dewan nasional Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) sejak tahun 1993.
Awalnya, Herry IP menjabat sebagai pelatih nasional Pratama Indonesia di Pelatnas Cipayung. Baru pada 1999, ia naik kelas sebagai pelatih utama ganda putra di Pelatnas.
Sebab, posisi ini ditinggalkan oleh Christian Hadinata yang promosi menjadi Direktur Pelatnas Nasional PBSI.
Sejak menjabat sebagai pelatih di Pelatnas Cipayung pada periode 1993 hingga 2008, Herry IP Sudah menghasilkan sederet pasangan ganda putra kelas dunia.
Beberapa di antaranya yakni Chandra Wijaya/Tony Gunawan, Candra Wijaya/Sigit Budiarto, Flandy Limpele/Eng Hian.
Namun, ia sempat didepak dari Dewan Nasional PBSI. Beberapa tahun absen dari dunia tepok bulu, ia akhirnya kembali pada tahun 2011.
Hasilnya, penurunan prestasi di sektor ganda putra pascakeluarnya Herry IP berakhir. Muncul beberapa pasangan seperti Markis Kido/Hendra Setiawan.
Saat ini, Herry IP perlahan-lahan mewariskan keahliannya kepada asistennya, Aryono Miranat. Kedua sosok ini sudah bekerja sama cukup lama.***