Saturday, 4 May 2024
HomeBeritaKorban Perang Rusia Vs Ukraina, 3 Ribu Lebih Warga Sipil Tewas

Korban Perang Rusia Vs Ukraina, 3 Ribu Lebih Warga Sipil Tewas

Bogordaily.net – Korban perang 3 Ribuan warga sipil tewas akibat konfrontasi dua negara tersebut. Jumlah korbab itu tercatat sejak Rusia menginvasi Ukraina.

Demikian dijelaskan OHCR atau kantor perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai jumlah korban sipil akibat perang yang berkepanjangan itu pada Senin 1 Mei 2022.

OHCR juga merupaja organisasi PBB yang fokus pada masalah Hak Asas Manusia (HAM). Organiasasi ini mencatatkan sudah sebanay 3.125 warga sipil yang tewas dalam perang ini. Jumlah itu naik 254 jiwa dari dara pada Jumat 29 April 2022.

Menurut OHCHR, jumlah total itu sebenarnya kemungkinan lebih tinggi. Sebagian besar dari ribuan korban jiwa itu tewas akibat ledakan dari berbagai senjata, seperti melalui serangan rudal dan serangan udara, yang menimbulkan dampak luas, kata kantor PBB itu.

Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai “operasi khusus” untuk melucuti senjata Ukraina serta melindungi negara itu dari kaum penganut fasisme. Ukraina dan negara-negara Barat menganggap alasan Rusia itu tidak berdasar.

Ukraina Klaim Tenggelamkan 2 Kapal Patroli Rusia di Laut Hitam

Sementara itu, Ukraina pun terus melakukan perlawanan terhadap Rusia. Terbaru Ukraina mengklaim telah menenggelamkan 2 kapal patroli milik rusia.

Pemerintah Kiev mengatakan pesawat tak berawaknya menenggelamkan dua kapal patroli Rusia di dekat Pulau Ular di Laut Hitam, di mana tentara Ukraina menolak tuntutan Moskow untuk menyerah pada awal invasinya.

“Dua kapal Raptor Rusia dihancurkan pada fajar hari ini di dekat Pulau Ular,” kata kementerian pertahanan Ukraina dalam sebuah pernyataan yang diunggah di media sosial seperti dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (3/4/2022).

Kementerian pertahanan Ukraina juga merilis rekaman hitam putih yang menunjukkan ledakan di sebuah kapal militer berukuran kecil.

“Bayraktar sedang bekerja,” kata Valeriy Zaluzhnyi, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, seperti dikutip dalam pernyataan itu, merujuk pada drone militer buatan Turki.

Kapal patroli Raptor dapat membawa hingga tiga awak dan 20 personel. Kapal jenis itu biasanya dilengkapi dengan senapan mesin dan digunakan dalam operasi pengintaian atau pendaratan.

Pulau Ular menjadi simbol perlawanan Ukraina setelah pembicaraan lewat radio menjadi viral pada awal perang Rusia Ukraina.

Dalam rekaman pembicaraan itu tentara Ukraina menggunakan sumpah serapah untuk menolak permintaan kapal perang Rusia Moskva untuk menyerah.

Moskva, tenggelam di Laut Hitam pada pertengahan April menyusul apa yang dikatakan Moskow sebagai ledakan di kapal. Ukraina mengatakan telah menembak kapal perang itu dengan rudal.

“Raptors musnah untuk bergabung dengan Moskow,” kata Vladislav Nazarov, seorang wakil tentara Ukraina, dalam rekaman video.

Kapal induk Angkatan Laut Rusia di Laut Hitam telah “rusak parah” oleh ledakan amunisi, kata media pemerintah Rusia, Kamis 13 April 2022.

“Akibat kebakaran, amunisi meledak di kapal penjelajah rudal Moskva. Kapal rusak parah,” kata kementerian pertahanan Rusia, menambahkan bahwa penyebab kebakaran sedang ditentukan dan awak telah dievakuasi seperti dikutip dari IB Times, Kamis (14/4/2022).

Sebelumnya, gubernur Odessa mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah menyerang Moskow dengan serangan rudal.

“Neptune missile (rudal Neptunus) yang menjaga Laut Hitam menyebabkan kerusakan yang sangat serius pada kapal Rusia. Kemuliaan bagi Ukraina!” Gubernur Maksym Marchenko menulis di Telegram.

Penasihat presiden Ukraina Oleksiy Arestovych mengatakan bahwa “kejutan terjadi” terhadap Moskow.

“Ini sangat membakar. Saat ini. Dan dengan badai laut ini, tidak diketahui apakah mereka akan dapat menerima bantuan,” kata Oleksiy Arestovych dalam siaran YouTube.

“Kami tidak mengerti apa yang terjadi.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here