Thursday, 25 April 2024
HomePolitikPBNU Sebut NU Bukan untuk Parpol, PKB Nyebut Alat Politiknya NU Ya...

PBNU Sebut NU Bukan untuk Parpol, PKB Nyebut Alat Politiknya NU Ya PKB

Bogordaily.net – PBNU dan PK saling sindir soal praktik politik praktis dalam perpolitkan nasional. PBNU menegaskan bahwa NU bukan untuk parpol tertentu, sementara menyebut bahwa alat politik NU adalah PKB.

Soal ini ditegaskan, Ketua PBNU Ishfah Abidal Aziz menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) bukanlah alat politik partai tertentu.

“Seharusnya politik NU itu politik kebangsaan, politik NU itu politik umat kesejahteraan kemaslahatan umat. Bukan untuk partai politik tertentu,” tegasnya saat dihubungi, Kamis 26 Mei 2022 dikutip dari liputan6.

Ishfah pun menjelaskan, NU berpolitik untuk kepentingan yang lebih luas, seperti dalam kebijakan pemerintah agar memberikan dampak positif kepada umat, bangsa dan negara.

NU tidak bicara soal politik jabatan. “Kalau kemudian diasumsikan bahwa politik lama ini bersifat parsial, soal siapa menjabat posisi apa, itu menjadi sangat kurang tepat,” ujar Ishfah.

Maka itu pula, menjadi kebijakan PBNU agar tidak masuk ranah politik praktis. Sebagai organisasi ulama dan keagamaan, NU tidak dibenarkan untuk masuk politik praktis.

“Dalam hal organisasi perkumpulan ulama tidak boleh masuk ranah politik, itu tidak boleh, tidak dibenarkan dalam berNU, dalam berorganisasi, di NU tidak diperbolehkan, tidak dibenarkan masuk ranah politik,” kata Ishfah.

Dari kubu , Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa () Jazilul Fawaid menanggapi pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) yang menyebutkan bahwa NU tidak boleh dijadikan sebagai alat politik menjelang Pemilu 2024.

“Tentu kami setuju karena memang NU bukan alat politik, tapi lah alat politik NU. Jadi apa yang disampaikan beliau (Gus Yahya) itu adalah untuk partai-partai yang lain, bukan karena dengan NU itu ibarat dua sisi mata uang yang tidak akan bisa dipisahkan,” ujar Jazilul Fawaid dalam keterangannya, Selasa 24 Mei 2022 sepeti dikutip dari liputan6com.

Pria yang kerap disapa Gus Jazil ini menegaskan, adalah parpol yang dilahirkan oleh Nahdlatul Ulama (NU) untuk kepentingan bangsa.

“Dan alhamdulillah akhirnya menjadi satu-satunya partai politik yang berhaluan ahlussunnah wal jamaah yang ada di parlemen. Parpol yang menjalan misi jalan politik rahmatan lil alamin ya ,” ungkap dia.

Menurut Wakil Ketua MPR RI ini, dengan platform yang dimilikinya, saat ini menjadi partai politik berbasis Islam terbesar di Indonesia. “Ini karena platform yang digunakan adalah platform Islam ahlussunnah, platform Islam Nusantara,” kata dia.

Atas alasan itulah, ia mengklaim PKB menjadi kekuatan politik yang mewadahi dan menjadi saluran aspirasi politik warga Nahdliyin.

“Saya ini lahir dari NU, nggak bakalan bisa dipisahkan dari NU meskipun saya PKB. Tapi kalau ada orang yang bilang Golkar itu NU, nggak mungkin, dari mana sejarahnya. PDIP itu NU, nggak mungkin dari mana sejarahnya. Kalau PKB itu lahir dari NU, semua menyaksikan. Mulai deklarasinya, tokoh-tokohnya, pendirinya, pemimpin-pemimpinnya. Meskipun akhirnya PKB menjadi partai yang terbuka untuk semua golongan, semua kelompok,” kata dia.

Gus Jazil mengatakan, NU akan tetap menjadi visi politik PKB. “Jadi semua visi yang ada di NU ini diperjuangkan PKB lewat jalur politik. Jadi PKB bagian dari yang menjalankan visi dan misi NU. Apa itu? soal moderasi. toleransi dan lainnya. Itulah yang dilakukan oleh PKB,” tandas Jazilul Fawaid. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here