Bogordaily.net– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bertekad untuk mewujudkan Kabupaten Bogor bebas stunting dengan berbagai cara dan upaya. Salah satu caranya yakni mampu menghindari persoalan yang dapat mempengaruhi anak lahir stunting khususnya di Kabupaten Bogor.
“Kami bertekad menjadikan Kabupaten Bogor bebas stunting. Intervensi gizi spesifik dan sensitif terus diupayakan dalam mendukung Bogor Bebas Stunting (Gobest), dengan Kabupaten Bogor bebas stunting, Jawa Barat pasti juara,” kata Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan, Jumat, 20 Mei 2022.
Iwan Setiawan menjelaskan, dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bogor, dilakukan berbagai strategi konvergensi, baik intervensi gizi spesifik, maupun intervensi gizi sensitif yang melibatkan berbagai stakeholder, dengan berbagai sumber pendanaan.
“Angka stunting di Kabupaten Bogor mengalami penurunan sekitar 850 ribu balita atau secara persentase, dari tahun 2019 sebanyak 32,9% menjadi 12,69% pada tahun 2021,” tambahnya.
Lebih lanjut kata Iwan, tiga kegiatan utama yang diusulkan yakni Pemeriksaan Anemia Pada Remaja Putri dan Ibu Hamil serta Pengadaan Alat Ukur Antropometri Kit, Pemberdayaan Masyarakat Miskin Berbasis Komunitas Menuju Mandiri, serta Pengembangan SPAM Regional Antar Desa dan Pembangunan Tangki Septik Individual.
“Keikutsertaan Pemerintah Kabupaten Bogor dalam inovasi pendanaan pembangunan melalui Bantuan Keuangan Kompetitif yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Barat diharapkan dapat menjadi peluang terwujudnya percepatan Bogor Bebas Stunting (GOBEST), melalui 3 (tiga) kegiatan utama,” terang Iwan.
Sementara itu stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada anak-anak yang terjadi akibat kurangnya asupan nutrisi, atau tidak optimalnya penyerapan nutrisi yang masuk. Padahal, masa tumbuh kembang anak-anak memerlukan asupan nutrisi yang cukup besar, dibarengi dengan stimulus yang intens.
Untuk itu penting mengenali ciri-ciri anak stunting di antaranya tubuhnya lebih pendek dari teman sebaya, daya tahan tubuh kurang baik, perkembangan kognitif terganggu serta postur kurang ideal.(Muhammad Irfan Ramadan)