Thursday, 25 April 2024
HomeBeritaPerdana Menteri Israel Klaim Penembak Jurnalis Al Jazeera Teroris Palestina

Perdana Menteri Israel Klaim Penembak Jurnalis Al Jazeera Teroris Palestina

Bogordaily.net, Naftali Bennett menepis tudingan jika polisi Israel yang menembak Al Jazeera, Shireen Abu Akleh. Melalui akun Twitternya, Bennett justru menyebut pelaku kemungkinan adalah teroris yang bersenjata.

Seperti diketahui, Shireen Abu Akleh tewas saat meliput serangan Israel di Kota Jenin diduga karena tertembak di bagian kepalanya oleh tentara Israel.

Namun, , Naftali Bennett mengatakan, orang-orang bersenjata menembak dengan membabi-buta, sehingga mengenai Shireen yang sudah mengenakan rompi pers saat meliput kejadian di West Bank.

“Berdasarkan data yang miliki saat ini, ada kemungkinan besar bahwa orang-orang bersenjata, yang menembak membabi-buta adalah orang-orang yang bertanggung jawab atas kematian malang itu,” klaim Bennett pada akun Twitter miliknya yang dikutip Suara.com.

Naftali Bennett juga membagikan sebuah video yang mempertontonkan orang-orang Palestina yang sedang melakukan baku tembak dengan tentara Israel. Saat kejadian baku tembak antara orang-orang Palestina dengan tentara Israel tersebut terjadi, Bennett mengklaim bahwa tidak sampai membuat tentara Israel terluka. Namun, diketahui malah seorang dari Al Jazeera yang menjadi korbannya.

“Orang-orang Palestina bahkan terekam mengatakan, ‘Kita menembak seorang tentara, dia tergeletak di tanah'. Tidak ada tentara yang terluka, meningkatkan kemungkinan bahwa mereka menembak itu,” lanjutnya.

Untuk diketahui, serangan Israel yang dilakukan di Kota Jenis disebut Bennett merupakan upaya untuk menghentikan gelombang terorisme yang mematikan. Ia kembali mengklaim tentara Israel selalu akurat dalam melepaskan tembakan dan bertanggung jawab.

“Selamat operasi, pria bersenjata Palestina melepaskan tembakan. Tidak akurat, tidak terkendali, dan tidak dapat dibedakan. Pasukan kami kembali ke sumber api, dan mereka menembak seakurat mungkin, dengan jelas dan bertanggung jawab,” klaim Bennett.

Lebih lanjut ia menegaskan untuk mengetahui siapa pelaku sebenarnya dalam kejadian tewasnya Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, perlu adanya sebuah penyelidikan secara nyata. Karena tanpa melakukan penyelidikan secara benar, maka tidak akan mencapai kebenaran.

“Peristiwa di Jenin harus dilihat dalam konteks yang luas: selama dua bulan terakhir, Israel berada di bawah serangan teroris yang mematikan. Teroris Palestina berulang kali membunuh orang Israel dengan niat,” tuding Bennett.

Naftali Bennett juga mengatakan bahwa operasi yang dilakukan di Jenin tersebut akan terus dilakukan sampai tujuan tercapai dan Israel akan terus memperkuat tentaranya.

Karena memang, operasi yang dilakukan tersebut diklaim Bennett merupakan bagian dari serangkaian tindakan yang dimulai dan dirancang untuk menghentikan gelombang terorisme, serta memulihkan keamanan warga Israel.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here